Bakal Ada Batalyon 146 di Bengkulu Utara

Rabu 24 Jan 2024 - 20:33 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

Diketahui, daerah ini terlibat aktif dalam proses pembebasan lahan yang kemudian dihibahkan kepada TNI, untuk rencana pembangunan basis pertahanan militer di wilayah Pulau Sumatera. 

BACA JUGA:Di Balik Kunjungan Kerja Presiden Jokowi Mininjau Jalan rusak di Bengkulu Utara

BACA JUGA:Perkuat Penanaman 4 Konsensus Kebangsaan di Tengah Persaingan Global

Tidak kurang 100 hektar telah dihibahkan menjadi lahan milik TNI. Lokasinya di sekitaran Hak Guna Usaha (HGU) PT Pamor Ganda. 

Untuk diketahui, Yonif ini nantinya bakal menjadi basis pertahanan yang terintegrasi fungsinya dengan sebuah Brigade Infanteri (Brigif). 

Diketahui, kedudukannya kini berada di Kabupaten Rejang Lebong. Satuan ini, dipimpin oleh seorang perwira TNI berpangkat Kolonel. 

Catatan media ini, Brigif ini akan membawahi Yonif yang saat ini sudah berdiri di wilayah Kota Curup yakni Yonif 144/Jaya Yudha yang terdiri dari beberapa kompi.

BACA JUGA: TA 2024, Rp 35 M Disiapkan Untuk Pemeliharaan Jalan

BACA JUGA: Terima Surat Tugas, Pemprov Bengkulu Dukung Pemeriksaan LKPD

Untuk Kompi B terletak di Kota Bengkulu. Sedang Kompi C terletak di Manna yang merupakan wilayah administratif Kabupaten Bengkulu Selatan. 

Perkuatan militer di wilayah Provinsi Bengkulu juga terdapat Detasemen Zeni Tempur (Denzipur) yang berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). 

"Namanya Batalyon Infanteri 146. Namanya sudah ada. Tinggal lagi, nanti belakangnya apa, mungkin disesuaikan dengan wilayah," ujarnya, sembari menoleh ke arah Bupati Mian. 

Pesan penting lainnya turut ditegas Pangdam. Dia mengatakan, lawatan kerjanya sesuai teritori Kodam II/Swj, turut menegasi soal pesan penting Panglima TNI jelang kontestasi Pemilu 2024. 

BACA JUGA:Truk Melintas Jalan Permukiman Penduduk, Kades: Tolong Patuhi Aturan!

BACA JUGA:Usulkan Formasi ASN, Edwar Samsi: PTT Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah Mesti Diutamakan

Dia menegaskan, pesan penting itu adalah tentara nasional Indonesia akan berada pada posisi netral. Dia menerangkan, seorang Babinsa, boleh berada di sekitaran Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Kategori :