Diyakini Panji, hal itu dapat dilakukan jika semua unsur ikut terlibat dalam melakukan pencegahan.
BACA JUGA: Kamis, KPU Bakal Melantik dan Mengambil Sumpah Anggota KPPS Pemilu 2024
"Dan nanti, kami dari dinas juga akan kembali ke lapangan, baik ke sekolah-sekolah dan desa-desa untuk mensosialisasikan hal itu. Dengan giatnya upaya untuk melakukan pencegahan, mudah-mudahan di tahun 2024 ini daerah kita tidak ditemukan kasus kekerasan terhadap anak," pungkasnya.
Untuk diketahui, sejak beberapa hari terakhir ini. Provinsi Bengkulu kembali digegerkan dengan aksi kekerasan asusila yang menelan korban puluhan anak.
Pelakunya, tak lain diduga oknum guru yang mengajar di salah satu sekolah dasar dalam Kabupaten Bengkulu Utara. Mirisnya, korbannya merupakan siswi di sekolah yang sama dan semestinya mendapatkan perlindungan dari oknum guru bejat itu.
Hingga berita ini dirilis, kasus dugaan asusila oknum guru tepatnya di Kecamatan Marga Sakti Sebelat Kacamatan Putri Hijau itu, telah ditangani oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA: Terima Surat Tugas, Pemprov Bengkulu Dukung Pemeriksaan LKPD
BACA JUGA: TA 2024, Rp 35 M Disiapkan Untuk Pemeliharaan Jalan
Tak hanya meringkus oknum guru yang diduga menjadi pelaku terhadap korban yang berjumlah 24 siswi tersebut tapi juga mengungkap bertambahnya 1 korban hingga toal menjadi 25 korban.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara melalui dinas perlindungan anak dan Pemprov Bengkulu, telah menerjunkan timnya ke lapangan bersama dengan dinas pendidikan.
Saat ini, para korban masih dalam masa pemulihan trauma psikologis yang didampingi oleh 4 psikiater hingga diharapkan dapat kembali memulihkan trauma korbannya.
Banyak pihak berharap, mencuatnya berbagai kasus kekerasan dan asusila di wilayah ini. Dapat disikapi secara cepat, tepat dan bijak oleh semua pihak terkait.
BACA JUGA:Perkuat Penanaman 4 Konsensus Kebangsaan di Tengah Persaingan Global
BACA JUGA:Di Balik Kunjungan Kerja Presiden Jokowi Mininjau Jalan rusak di Bengkulu Utara
Hal ini penting dilakukan dengan harapan, dapat menekan terjadinya angka pelecehan terlebih yang menjadi korban adalah anak dan perempuan.