RADAR UTARA - Ulah tak terpuji, layaknya koboy jalanan yang dilakukan oleh oknum petugas pengamanan PT Agricinal Sebelat Kecamatan Putri Hijau, memantik reaksi dari masyarakat. Menurut informasi dari sejumlah warga terutama di lingkungan desa penyangga perkebunan PT Agricinal Sebelat. Ulah oknum petugas pengamanan perusahaan yang cenderung arogan itu, sudah kerap terjadi dan dialami warga.
"Kebetulan saja, kali ini terjadi di Puskesmas dan korbannya perawat hingga persoalan ini mencuat. Kalo sebelumnya, oknum-oknum semacam ini sudah sering bertindak gaya koboy terhadap masyarakat," kata Julian, salah seorang warga Putri Hijau. Diakui Julian, sebagai masyarakat awam, tentunya tidak mengerti dan tidak paham dengan jenis dan spesifikasi senjata yang digunakan oleh petugas pengamanan di perusahaan yang terkenal "ngotot" berseteru melawan masyarakat itu. Namun yang pasti, kata Julian, petugas pengamanan itu, kerap memamerkan senjata yang dibekalinya untuk menakuti masyarakat. "Mana kami tau, yang kami paham cuma senjata. Pistol atau senapang, itu saja," kata dia lagi. Julian berharap, pihak terkait dan berwenang dapat bertindak tegas dalam menegakan aturan dalam menyikapi persoalan aksi koboy oknum tersebut. Pasalnya, kata Julian, aksi semacam ini, sudah kerap terjadi dan meresahkan masyarakat. BACA JUGA:PARAH....24 Siswi SD Diduga Jadi Korban Pencabulan. Pelakunya Oknum Guru Agama... "Jangan ada tawar menawar, tindak tegas dan proses sesuai dengan prosedur hukum. Jangan hanya kami rakyat kecil ini yang ditindak tegas dan dipenjara. Sudah banyak warga kami dipenjara oleh ulah Agricinal bersama oknum pengamanan ini," kesalnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Perawatan Sebelat, Parsaoran Nahampun, S.kep, tak menyangkal peristiwa yang menggerkan itu. Ia mengakui, insiden ini tidak hanya menghebohkan lingkungan Puskesmas Sebelat tetapi juga memantik perhatian masyarakat luas. Dengan tegas, Parsaoran mengaku kecewa dan sangat menyayangkan ulah oknum yang bertindak ala koboy jalanan ini. Dikatakannya, aksi ini semestinya tidak terjadi karena dapat menimbulkan trauma psikologis bagi tim medisnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. "Waduh, sangat kita sesalkan. Kenapa harus terjadi dan dialami oleh petugas medis, kami hanya berusaha memberikan pelayanan tapi diperlakukan seperti ini," ujarnya dengan nada sesal. Parsaoran menceritakan, aksi penodongan senjata terhadap salah satu Nakes di lingkungan Puskesmas terjadi pada hari Jumat (19/1) kemarin. Kala itu kata Parsaoran, ada seorang pasien yang masuk ke Puskesmas dan telah ditangani oleh tim medis di Puskesmas sesuai dengan prosedur. Parsaoran tak menyangka, peristiwa ini bakal terjadi. Karena sejak pasien masuk ke Puskesmas, tim medis di lingkungan Puskesmas langsung melakukan tindakan terhadap pasien atau keluarga dari oknum pelaku ini sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Ia memastikan, semua pelayanan dan tindakan medis yang dilakukan oleh tim-nya di Puskesmas Sebelat sudah sesuai prosedur. "Sejak pasien atau keluarga yang bersangkutan masuk, langsung kita tangani. Mulai dari perawat sampai dokter, juga sudah melakukan pemeriksaan dan tindakan observasi kepada pasien. Tapi di tengah perawatan yang berlangsung di Puskesmas, Tuhan berkehendak lain. Pasien meninggal dunia dan hal ini di uar kuasa kami (Puskesmas)," ungkapnya. Dari situlah, kata Parsaoran, insiden antara keluarga pasien (pelaku penodongan) terjadi hingga membuat persoalan ini bergulir ke pihak kepolisian. BACA JUGA:Geger...Diduga, Oknum Danru Satpam PT Agricinal Todongkan Senjata Mirip Senpi ke Perawat Puskesmas Sebelat "Mungkin karena yang bersangkutan emosi maka terjadilah peristiwa demikian. Hingga akhirnya perawat kita didampingi koordinator perawatan di Puskesmas melaporkan peristiwa ini ke pihak kepolisian," jelasnya. "Tujuan kami untuk meluruskan kesalahpahaman tentang keadaan pasien yang sempat dirawat dari pagi sampai meninggal sing, kemarin," timpalnya lagi. Lanjut Parsaoran, pihaknya menyerahkan persoalan ini dan mempercayakan sepenuhnya, proses penegakan hukum kepada pihak kepolisian. Mengingat peristiwa ini telah dilaporkan ke pihak Mapolsek Putri Hijau. "Secara instansi, kami berharap tindakan semena-mena melawan hukum seperti ini tidak terjadi kembali," demikian Kapus. (*)
Kategori :