Anda bisa menjadwalkan suhu naik saat rumah kosong dan turun saat Anda kembali, sehingga AC tidak terus menyala tanpa perlu.
Selain praktis, termostat pintar juga bisa dipantau lewat aplikasi di ponsel, jadi pengaturan suhu lebih fleksibel dan hemat energi.
Jika Anda sudah memiliki termostat pintar, luangkan waktu untuk mempelajari cara mengaturnya dengan tepat.
Atur jadwal suhu berubah otomatis misalnya 30 hingga 60 menit sebelum Anda bangun atau pulang kerja.
BACA JUGA:Perawatan Jaringan oleh PLN Membuat Listrik Padam Selama 4 Hari Berturut, Warga Ngomel
BACA JUGA:Bunyi Meteran Listrik Prabayar dan Pelanggaran UU Perlindungan Konsumen
Saat rumah kosong, biarkan suhu sedikit lebih tinggi agar AC tidak bekerja terus-menerus.
Masih banyak yang percaya bahwa menjaga suhu tetap dingin lebih hemat, padahal kenyataannya, setiap derajat suhu tetap membutuhkan energi yang sama.
Semakin tinggi suhu yang Anda atur saat tidak dibutuhkan, semakin besar potensi penghematannya.
4. Waspadai Perangkat “Vampir” Energi
Perangkat elektronik yang terus tercolok tetap menyedot listrik, meski sedang tidak digunakan.
Contohnya, pembuat kopi bisa mengonsumsi daya selama 23 jam penuh saat tidak digunakan. Penelitian menunjukkan sekitar 25% dari tagihan listrik rumah tangga berasal dari perangkat seperti ini.
BACA JUGA:Pajak Listrik Non PLN Ada Perubahan Tarif
Solusinya? Cabut kabel perangkat yang jarang dipakai atau gunakan alat pemantau konsumsi listrik rumah tangga banyak tersedia dengan harga terjangkau, mulai dari Rp200 ribuan untuk mengetahui mana yang paling boros.
5. Tutup Celah dan Retakan di Rumah