Sering Susah BAB? Kenali Dulu Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Senin 01 Jan 2024 - 12:07 WIB
Reporter : Suhendra FA
Editor : Ependi

RADAR UTARA - Susah buang air besar (BAB) atau sembelit hampir pernah dialami oleh banyak orang.  Mengalami BAB keras dan tidak keluar tentu tentu bisa menyakitkan dan sangat mengganggu. 

Oleh karena itu, mari kita kenali gejala, penyebab, hingga cara mengatasi susah BAB atau yang secara medis di sebut sebagai konstipasi ini.

A. Gejala Susah BAB

Dilansir laman National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), U.S. Department of Health and Human Services, berikut merupakan gejala susah BAB secara umum:

- BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu.

- Tinja keras, kering, atau menggumpal.

- Tinja susah keluar atau nyeri.

- Merasa bahwa kamu belum mengosongkan isi perut sepenuhnya (tidak semua tinja sudah keluar).

B. Penyebab Susah BAB

Susah BAB terjadi saat frekuensi buang air besar sedikit, yang membuat tinja menjadi sulit untuk keluar. Hal itu terjadi karena:

- Pergerakan tinja yang lambat melalui usus besar (usus besar menyerap terlalu banyak air dari kotoran).

- Penundaan pengosongan usus besar akibat gangguan dasar panggul (terutama pada wanita dan operasi usus besar).

- Gangguan gastrointestinal fungsional (contohnya sindrom iritasi usus besar).

C. Faktor yang Berisiko Menyebabkan Susah BAB

Dikutip dari laman NIDDK dan My Cleveland Clinic, berikut merupakan faktor risiko yang bisa menyebabkan BAB keras dan susah keluar:

1. Gaya Hidup

Beberapa kebiasaan atau gaya hidup berikut ini disinyalir dapat menyebabkan susah BAB:

- Tidak makan cukup serat

- Dehidrasi (tidak minum cukup cairan)

- Kurang olahraga (tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup)

- Stres

- Banyak mengkonsumsi keju atau susu

- Adanya perubahan rutinitas, seperti perubahan pola makan, sedang bepergian, atau tidur di waktu yang berbeda.

2. Obat-obatan

Konsumsi obat-obatan dan suplemen makanan juga bisa memicu dan memperburuk sembelit. Adapun obat-obatan penyebab susah BAB, antara lain:

- Diuretik

- Antasida (yang mengandung aluminium dan kalsium).

- Antikolinergik dan antispasmodik

- Antikonvulsan (digunakan untuk mencegah kejang)

- Suplemen zat besi

- Obat nyeri narkotika

- Beberapa obat antidepresan (digunakan untuk mengobati depresi, seperti fluoxetine [Prozac®] atau amitriptyline [Elavil®])

- Obat penghambat saluran.

 kalsium

3. Kondisi Medis dan Kesehatan

Beberapa kondisi medis atau penyakit tertentu juga dapat membuat pengidapnya mengalami susah BAB, berikut di antaranya:

- Penyakit celiac

- Gangguan yang mempengaruhi otak dan tulang belakang, seperti penyakit Parkinson

- Mengalami cedera tulang belakang atau otak

- Diabetes atau kondisi yang mempengaruhi metabolisme

- Masalah anatomi saluran pencernaan

- Hipotiroidisme atau kondisi yang memengaruhi hormon

- Proktitis (peradangan terkait dengan penyakit divertikular)

- Mengalami gangguan usus, termasuk penyumbatan anorektal dan tumor

- Penyakit berbagai organ, seperti amiloidosis, lupus, dan skleroderma

- Kehamilan

D. Cara Mengatasi Susah BAB

Ada berbagai cara melancarkan susah buang air besar secara alami. Berikut merupakan rekomendasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi susah BAB, di antaranya:

- Rajin minum air putih, bisa dengan meminum 2-4 gelas air sehari.

- Hindari minum minuman yang mengandung alkohol, kafein, atau minuman/jus terlalu manis.

- Hindari konsumsi gorengan, daging olahan, karbohidrat (seperti pasta, kentang, atau roti putih).

- Tambahkan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, atau makanan yang berserat tinggi.

- Rutin berolahraga.

- Periksa bagaimana posisi kamu saat BAB. Cobalah dengan berjongkok atau bersandar agar mempermudah tinja keluar.

- Jangan main HP atau perangkat lain saat mencoba BAB.

- Minum obat untuk mengobati sembelit, seperti Lubiprostone (Amitiza®), Prucalopride (Prudac®, Motegrity®), Plecanatida (Trulance®), Laktulosa (Cephulac®, Kristalose®), atau inaklotida (Linzess®).

E. Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala susah BAB tidak hilang dalam waktu yang lama, walaupun sudah dengan perawatan mandiri maka lebih baik hubungi layanan kesehatan. Terutama, jika kamu yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker usus besar.

BACA JUGA:Cara Bedakan Jantung Berdebar-debar yang Bahaya dan Normal

Jika mengalami kondisi atau gejala di bawah ini, segeralah menemui dokter:

- Pendarahan dari rektum (usus besar)

- Ada darah di tinja

- Rasa sakit terus-menerus di perut

- Nyeri pada punggung bawah

Ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas (kentut)

- Muntah

- Demam

- Berat badan turun (tanpa melakukan program penurunan berat badan)

Perlu diingat, bahwa sembelit mungkin disebabkan oleh lebih dari satu penyebab sekaligus.

BAB adalah sesuatu yang harus kita lakukan dengan teratur. Sembelit bisa jadi situasi sementara, masalah jangka panjang, ataupun tanda dari kondisi yang lebih serius.

Itu tadi penjelasan mengenai susah BAB atau dikenal sebagai sembelit. Semoga bermanfaat! (*)

Kategori :