Cara Bedakan Jantung Berdebar-debar yang Bahaya dan Normal

Senin 01 Jan 2024 - 12:01 WIB
Reporter : Suhendra FA
Editor : Ependi

RADAR UTARA - Kondisi jantung berdebar seringkali membuat kita merasa was-was. Sebab banyak kasus kematian mendadak yang diawali hal serupa.

Lantas bagaimana mengenali jantung berdebar yang harus kita diwaspadai?

dr Dian Zamroni, SpJP(K), seorang konsultan perawatan intensif dan kegawatan kardiovaskular dari Alia Hospital Depok mengatakan. Bahwa tidak semua jantung berdebar perlu dikhawatirkan. Pada umumnya, jantung memang akan berdebar pada kondisi tertentu dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Jantung berdenyut sebenarnya ada 2 hal. Yang pertama adalah mekanisme kompensasi, yang kedua (karena) suatu penyakit," katanya.

"Debaran jantung disebut abnormal itu kalau penyakit. Tapi kalau yang normal, itu kompensasi," lanjutnya,

Jantung berdebar akibat mekanisme kompensasi yang normal. Menurut dr Dian terjadi antara lain ketika ada stressor. Misalnya saat menghadapi ujian, nervous ketemu gebetan, dan sebagainya. Jantung berdebar saat beraktivitas atau berolahraga, juga termasuk normal sebagai mekanisme kompensasi.

"Kalau denyut jantungnya pelan, sementara kerjanya berat, saat olahraga, denyut jantungnya tidak bisa mengimbangi, yang terjadi adalah syncope atau pingsan," jelas dr Dian.

BACA JUGA:Agar KTP-mu Tidak di Gunakan Untuk Utang Pinjol Orang Lain. Ini Cara Ceknya

Sementara itu, jantung berdebar dikatakan tidak normal jika didasari oleh kondisi atau penyakit yang tidak semestinya ada. Misalnya dalam kondisi kurang cairan atau dehidrasi, saat kepanasan dan kurang minum.

Ketidaknormalan yang juga bisa memicu jantung berdebar adalah hipertiroid, dan gangguan kelistrikan jantung. Pada kondisi-kondisi tersebut, jantung berdebar perlu diwaspadai.

"Yang harus dipastikan adalah berdebar itu kondisi normal, kompensasi, atau abnormal. kalau muncul saat aktivitas, saat ada stressor tinggi, mungkin itu mekanisme kompensasi normal," jelasnya.

"Tetapi kalau di luar itu tiba-tiba berdebar sendiri, jangan-jangan ada masalah di kelistrikan jantung atau ada penyakit lain yang mendasari," tegas dr Dian. (*)

Kategori :