
BENGKULU RU - Lantaran tunggakan terhadap pungutan yang dilakukan pihak sekolah, siswa SMA/SMK sederajat di Provinsi Bengkulu terhambat untuk mengikuti ujian.
Ini dibeberkan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH. Menurut Usin, ini diketahuinya setelah para siswa dan orang tua menyampaikan keluhan terkait fakta tersebut.
"Jadi dalam kesempatan ini kita minta sekolah jangan menghambat siswanya untuk mengikuti ujian, karena masih menunggak pungutan yang dilakukan sekolah," ungkap Usin.
Baik itu, lanjut Usin, seperti SPP, uang komite sekolah ataupun pungutan lainnya. Jangan gara-gara tunggakan itu, siswa nantinya tidak bisa mengikuti baik itu ujian semester, praktek ataupun kelulusan.
BACA JUGA:Input Data PDSS ke Tahap Finalisasi, 22 Siswa/i SMAN 15 Bengkulu Utara Ikut SNPMB 2025
BACA JUGA:34.328 Siswa Sekolah di Mukomuko Diusulkan Makan Gratis
"Karena bagaimanapun juga, setiap siswa berhak mengikuti ujian tanpa tekanan psikologis atau intimidasi dari pihak sekolah, yang merupakan dampak dari tunggakan itu," tegas Usin.
Sebaliknya, sambung Usin, pihak sekolah harus tetap memberikan para siswa tersebut, kesempatan untuk tetap mengikuti ujian agar mereka tetap tenang dan fokus hingga meraih nilai terbaik.
"Kita pun menyayangkan praktik beberapa sekolah, yang langsung menghubungi orang tua untuk menagih tunggakan SPP atau uang komite. Ini dapat menimbulkan tekanan psikologis bagi orang tua dan siswa, terutama yang memiliki keterbatasan ekonomi," sesal Usin.
Disisi lain, Usin meminta agar pemerintah daerah (Pemda), dalam hal ini Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu dan Kadis Dikbud, untuk segera mengeluarkan surat edaran yang melarang sekolah menghambat siswa mengikuti ujian karena alasan tunggakan.
BACA JUGA:Peran Pemerintah dan Sektor Swasta dalam Penyediaan Dana Beasiswa
“Surat edaran ini harus segera diterbitkan," pinta Usin, Rabu 12 Februari 2025.
Usin mengingatkan, pendidikan adlah hak setiap anak bangsa, dan tidak boleh ada hambatan yang menghalangi mereka untuk meraih cita-cita.
“Kita harus menyukseskan mereka. Jangan sampai mereka tidak bisa kuliah atau bekerja hanya karena tidak bisa mengikuti ujian akibat tunggakan, yang dibebankan sekolah pada mereka," demikian Usin. (tux)