2. Kontraksi Rahim
Meskipun kunyit memiliki berbagai manfaat bagi kehamilan, penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Konsumsi berlebihan kunyit, terutama yang mengandung senyawa kurkumin, dapat meningkatkan risiko kontraksi rahim. Hal ini, pada gilirannya, dapat berpotensi menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
Oleh karena itu, sangat disarankan bagi ibu hamil untuk menghindari konsumsi kunyit dalam jumlah yang berlebihan, serta menghindari suplemen kunyit, demi mencegah efek samping yang serius. Namun, mengonsumsi kunyit dalam bentuk jamu atau minuman herbal harian dengan porsi satu cangkir per hari umumnya masih dianggap aman.
BACA JUGA:Mengenal Apa Itu Anxiety : Penjelasannya serta Sederet Efek Samping yang Patut Diwaspadai
3. Perdarahan
Kunyit adalah rempah yang dikenal memiliki efek pengencer darah, berkat kandungan kurkuminnya yang berperan sebagai antikoagulan. Senyawa ini dapat mencegah penggumpalan darah, yang membuat kunyit bermanfaat dalam beberapa kondisi.
Namun, bagi mereka yang mengalami gangguan perdarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin, sangat disarankan untuk membatasi konsumsi kunyit.
Penggunaan kunyit yang berlebihan dapat meningkatkan risiko perdarahan, sehingga kewaspadaan dalam penggunaannya sangat penting.
4. Batu Ginjal
Kunyit, selain mengandung kurkumin, juga memiliki zat oksalat yang merupakan salah satu faktor penyebab pembentukan batu ginjal.
BACA JUGA:Kalian Wajib Tahu, Manfaat Serta Efek Samping Kesehatan dari Jamur Lingzhi
BACA JUGA:Yuk Cari Tahu dari Efek Samping Apabila Tubuh Kalian Hanya Mempunyai 1 Ginjal
Jika kunyit dikonsumsi secara berlebihan atau terlalu sering, bisa terjadi penumpukan mineral oksalat dalam tubuh. Akibatnya, oksalat dapat mengkristal atau mengendap di saluran kemih, yang berpotensi membentuk batu ginjal.
Batu ginjal berukuran kecil biasanya tidak menunjukkan gejala yang signifikan. Namun, batu ginjal yang lebih besar dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian bawah perut, disertai mual, muntah, dan bahkan kencing berdarah.
5. Gangguan Pada Hati