Ketahui Ini Durasi Waktu Duduk Yang Sudah Dianggap Lama Dan Dapat Membahayakan Jantung, Simak Penjelasannya

Selasa 07 Jan 2025 - 14:25 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

Setelah ambang ini terlampaui, risiko melonjak secara signifikan, menunjukkan adanya efek batas kritis terhadap perilaku sedentary.

- Manfaat Mengurangi Waktu Sedentary

Pada peserta yang rutin melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit per minggu, dampak negatif dari duduk dalam waktu lama terhadap risiko fibrilasi atrium dan serangan jantung berkurang secara signifikan. 

Namun, durasi duduk yang terlalu lama tetap meningkatkan risiko kematian akibat gagal jantung dan penyakit kardiovaskular.

BACA JUGA:Ini Gejala Angin Duduk Yang Perlu Diwaspadai

BACA JUGA:Hati-hati, Duduk Terlalu Lama Bisa Beresiko Kematian

“Selain mempromosikan olahraga, penting untuk menyoroti perlunya mengurangi waktu duduk,” ujar Dr. Khurshid. 

"Upaya untuk tidak duduk atau berbaring lebih dari 10,6 jam setiap hari dapat menjadi tujuan yang realistis dalam mendukung kesehatan jantung."

Dalam editorial pendamping, Dr. Charles Eaton, Direktur Departemen Kedokteran Keluarga di Brown University, menyarankan bahwa menggantikan 30 menit waktu duduk dengan aktivitas fisik apa pun setiap hari dapat mengurangi risiko masalah jantung.

"Berolahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi dapat mengurangi risiko gagal jantung hingga 15% dan menurunkan kemungkinan kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar 10%."

Bahkan aktivitas ringan saja mampu mengurangi risiko gagal jantung sebesar 6% dan risiko kematian kardiovaskular sebesar 9%,” jelasnya.

BACA JUGA:Apakah Benar Terkena Angin Duduk, Akibat Angin Malam ? Simak Penjelasannya Berikut

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Kenapa Kita Dianjurkan Duduk Saat Minum!

Dr. Harlan M. Krumholz, Profesor Harold H. Hines Jr. dari Yale School of Medicine sekaligus Pemimpin Redaksi JACC, menambahkan, “Penelitian ini semakin memperkuat bukti tentang hubungan antara perilaku sedentary dan kesehatan jantung. 

Temuan ini menggarisbawahi pentingnya mendorong masyarakat untuk tetap aktif demi meningkatkan kualitas kesehatan.”(*)

Kategori :