Senyawa yang terkandung dalam pare, seperti charantin, momordicoside, dan polipeptida-P, diketahui dapat mempengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh.
Charantin, misalnya, berfungsi mirip dengan insulin dalam membantu proses penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh, yang pada gilirannya dapat menurunkan kadar gula darah.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa pare dapat membantu mengurangi resistensi insulin, yang merupakan salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.
BACA JUGA:Mengungkap Rahasia Manfaat Kesehatan dari Rebusan Kunyit dan Jahe
BACA JUGA:Wajib Tau, Ternyata Putih Telur Menyimpan Berbagai Khasiat Bagi Kesehatan Tubuh Kita
Walaupun beberapa penelitian menunjukkan hasil positif, penting untuk dicatat bahwa efek pare dalam menurunkan gula darah tidak bisa dijadikan pengganti pengobatan medis yang diresepkan oleh dokter.
Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa konsumsi pare dalam bentuk jus atau ekstrak dapat memberikan dampak yang signifikan pada kadar gula darah, namun respon tiap individu bisa berbeda-beda.
Di Indonesia, pare sering digunakan dalam bentuk jus atau dimasak sebagai sayuran.
Masyarakat banyak mengonsumsi pare dengan harapan dapat membantu mengontrol gula darah mereka, baik secara langsung maupun sebagai bagian dari diet sehat yang mendukung pengobatan diabetes.
Namun, sangat disarankan agar penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memutuskan untuk menggunakan pare sebagai bagian dari pengobatan atau diet mereka.
BACA JUGA:Kalian Wajib Tahu, Manfaat Serta Efek Samping Kesehatan dari Jamur Lingzhi
BACA JUGA:Kenali Jenis-jenis Senam Otak Serta Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh Kita
Meskipun pare menawarkan banyak manfaat kesehatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Konsumsi pare dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare atau kram perut.
Selain itu, bagi penderita diabetes yang sedang menjalani pengobatan dengan obat penurun gula darah, mengonsumsi pare secara berlebihan bisa berisiko menyebabkan penurunan gula darah yang terlalu drastis, atau hipoglikemia.
Oleh karena itu, penting untuk memantau kadar gula darah secara rutin dan berbicara dengan dokter jika berencana mengonsumsi pare secara teratur.