RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Tahukah anda di zaman sekarang, di mana hampir semua orang bisa terhubung melalui internet, ada juga sebagian yang memilih untuk menyendiri, terutama dari kalangan Generasi Z.
Pasalnya di Jepang, ada istilah unik untuk menggambarkan fenomena ini, yaitu hikikomori, yang menggambarkan orang-orang yang memilih mengisolasi diri selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Kendati memang koneksi digital lagi naik daun, ternyata fenomena hikikomori ini mulai muncul di kalangan Gen Z di berbagai negara, dan ini membuat banyak orang khawatir soal kesehatan mental serta dampaknya terhadap kehidupan sosial mereka.
Nah untuk kamu yang penasaran, yuk, kita cari tahu lebih lanjut seputar hikikomori yang telah dilansir dari Woke Waves berikut ini!
BACA JUGA:Menyibak Eldest Daughter Syndrome, Fenomena yang Lagi Viral di Medsos, Apakah Itu?
BACA JUGA:5 Alasan Medis Dibalik Fenomena Trik Pesta Mata Tertutup
Mengenal Pengertian Hikikomori
Serupa dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, hikikomori merujuk pada seseorang yang menarik diri dari kehidupan sosial dan memilih menghabiskan waktu di rumah, biasanya selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Kemudian ada banyak orang yang menganggap mereka sebagai introvert ekstrim, padahal hikikomori bisa melibatkan masalah psikologis yang jauh lebih dalam, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan sosial.
Selain itu, fenomena ini pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1990-an, namun belakangan, fenomena ini mulai terdeteksi di negara-negara lain, termasuk di Indonesia.
BACA JUGA:Fenomena Makan Tabungan Kini Makin Marak Terjadi, Apa Penyebabnya?
BACA JUGA:Mengenal 'Jam Koma' : Fenomena Viral yang Melanda Kalangan Gen Z Serta Penyebab dan Ciri-Cirinya
Apalagi hikikomori sering kali dihubungkan dengan tekanan sosial yang tinggi, masalah keluarga, atau bahkan kegagalan akademik yang membuat seseorang merasa terisolasi.
Menilik Meningkatnya Hikikomori di Generasi Z
Kemudian pada generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, sering dianggap sebagai generasi yang paling terhubung karena internet dan media sosial yang sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Selain itu, bagi Gen Z, hal ini justru membuat mereka semakin terbebani dengan banyaknya informasi yang terus mengalir, tekanan untuk tampil sempurna di dunia maya, dan keinginan untuk selalu update dengan apa yang terjadi.