BENGKULU RU - Estimasih kebutuhan anggaran untuk perbaikan atau peningkatan ruas jalan provinsi yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, setidaknya berkisar diangka Rp 500 miliar.
Ini disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si, Minggu 15 Desember 2024.
"Sementara ini alokasi anggaran untuk peningkatan jalan provinsi pada Tahun Anggaran (TA) 2025, terploting diangka sekitar Rp 80 miliar," ungkap Tejo.
Sehingga, lanjut Tejo, masih jauh dari estimasi kebutuhan anggaran. Secara global, peningkatan ruas jalan provinsi masing-masing kabupaten/kota setidaknya membutuhkan sekitar Rp 50 miliar.
BACA JUGA:Hingga 2024, 70 Persen Ruas Jalan Provinsi Diklaim Tertangani
BACA JUGA:Pemdes dan Warga Tanjung Alai Ambil Alih Penanganan Jalan Provinsi
"Meskipun demikian kita sudah melakukan komunikasi dengan DPRD terkait estimasi kebutuhan itu," ujar Tejo.
Menurut Tejo, terkait kebutuhan anggaran untuk peningkatan ruas jalan provinsi ini, tetap harus menyesuaikan dengan kemampuan daerah.
"Maka dari itu kita terus mencari opsi pendanaan lain. Seperti mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Kita optimis, jika proposal ini disampaikan dengan data yang jelas, pusat pasti memberikan dukungan,” ujar Tejo.
Tejo menambahkan, perbaikan atau peningkatan ruas jalan menjadi prioritas utama pemerintah daerah (Pemda), karena berpengaruh pada sektor lainnya.
BACA JUGA:Diduga Dampak Aktivitas Tambang Batu Bara, Jalan Provinsi di Jadi Longsor
BACA JUGA: Pembangunan Jalan Provinsi di Pondok Bakil Kades: Mungkin Masih Fokus Pemilu
"Misal seperti untuk mendukung kelancaran pendistribusi hasil pertanian dan komoditas unggulan lainnya. Ketika ruas jalan bagus, biaya angkut bisa ditekan sehingga dapat menguntungkan petani," tambah Tejo.
Lebih lanjut Tejo mengaku, sejumlah daerah di Bengkulu masih butuh perhatian serius, terutama dari sisi pembangunan infrastruktur seperti jalan.
"Seperti di Kabupaten Bengkulu Utara, Lebong, Seluma, Bengkulu Tengah dan lainnya. Di mana kondisi infrastruktur jalan masih kerap dikeluhkan dan menjadi permasalahan utama masyarakat," demikian Tejo. (tux)