RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Penyakit asam urat yang parah dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius, bahkan mengharuskan pasien menjalani prosedur cuci darah. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan faktor pemicu agar kita dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Asam urat merupakan salah satu gangguan metabolik yang umum ditemukan di masyarakat. Meskipun sering dianggap sepele, jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang serius, bahkan berpotensi mengakibatkan gagal ginjal yang membutuhkan terapi cuci darah (hemodialisis).
Dalam kasus yang serius, komplikasi dari asam urat kronis dapat berdampak merugikan pada ginjal, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara bertahap.
BACA JUGA:Berikut Ini Beberapa Deretan, Jus Untuk Penyakit Asam Urat. Yang Mesti Anda Coba
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala awal, memahami mekanisme di balik kerusakan ginjal akibat asam urat, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat guna menghindari risiko berfungsinya mesin cuci darah.
Gejala asam urat seringkali dimulai dengan nyeri sendi yang muncul secara tiba-tiba. Meskipun kondisi ini umumnya menyerang sendi jempol kaki, nyeri juga dapat muncul pada sendi lainnya, seperti pergelangan kaki, lutut, atau pergelangan tangan. Berikut adalah beberapa gejala awal asam urat yang perlu diwaspadai.
Serangan asam urat sering kali muncul secara tiba-tiba, terutama di malam hari, disertai rasa nyeri yang sangat intens pada satu atau beberapa sendi. Pada sendi yang terkena, akan terlihat kemerahan dan pembengkakan, serta terasa hangat saat disentuh. Selain itu, sendi dapat menjadi kaku, membuat pergerakannya sulit dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA:Wajib Dicoba, Berikut Ini Beberapa Deretan Obat Alami Asam Urat
BACA JUGA:3 Buah Ini Ternyata Punya Manfaat untuk Penderita Asam Urat
Pada beberapa kasus, penderita asam urat dapat mengalami pembentukan batu ginjal, yang mungkin menimbulkan nyeri di area pinggang dan sering kali disertai dorongan untuk buang air kecil yang terus-menerus.
Sayangnya, gejala-gejala ini sering diabaikan sebagai nyeri sendi biasa. Namun, penting untuk diingat bahwa jika asam urat tidak ditangani dengan baik, tingginya kadar asam urat dalam darah dapat menimbulkan komplikasi serius di masa depan.
Mengapa Asam Urat Dapat Mengakibatkan Terapi Cuci Darah?
Untuk memahami hubungan antara asam urat dan kebutuhan akan terapi cuci darah, penting untuk menggali lebih dalam mekanisme penyakit ini. Asam urat adalah hasil sampingan dari metabolisme purin, yang terdapat dalam berbagai jenis makanan, seperti daging merah, jeroan, dan makanan laut.
Biasanya, tubuh mengeluarkan asam urat melalui ginjal dan di dalam urin. Namun, jika produksi asam urat meningkat atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan efektif, maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai hiperurisemia.
BACA JUGA:Kolang Kaling Ternyata Bisa Jadi Alternatif untuk Antiradang, Nyeri Rematik, dan Asam Urat Loh!