Namun, seiring dengan kelanjutan terapi, jumlah rambut yang rontok bisa meningkat signifikan.
Meskipun kondisi ini sering menimbulkan kekhawatiran, hal ini merupakan efek samping yang umum dari kemoterapi.
BACA JUGA: Siapa Sangka, Ternyata Sayur Sawi Bisa Bantu Cegah Kanker Loh!
BACA JUGA:Wajib Diketahui! Ternyata 8 Makanan untuk Kurangi Risiko Kanker Payudara
2. Rambut Rontok Tidak Hanya di Kepala
Efek samping kemoterapi tidak hanya memengaruhi rambut di kepala, tetapi juga rambut di seluruh tubuh.
Alis, bulu mata, rambut di area intim, hingga rambut di tubuh lainnya bisa menipis atau bahkan hilang sepenuhnya.
Kerontokan di berbagai area tubuh ini terjadi karena kemoterapi menyerang semua sel yang tumbuh dengan cepat, termasuk folikel rambut di seluruh tubuh.
Dampak ini sering kali memberikan pengaruh besar secara psikologis pada pasien.
BACA JUGA:Waspadai! Meskipun Tidak Merokok Ternyata Ini Pemicu Kanker Paru di Usia Muda
3. Kerontokan Dimulai di Area Tertentu
Pola kerontokan rambut akibat kemoterapi dapat bervariasi pada setiap orang.
Beberapa orang mungkin mengalami kerontokan merata di seluruh kepala, sementara yang lain mungkin kehilangan rambut di area tertentu lebih dahulu.
Contohnya, rambut di bagian depan atau samping kepala bisa rontok lebih dulu dibandingkan bagian belakang.
Pola ini bergantung pada jenis obat kemoterapi yang digunakan serta dosis yang diberikan selama pengobatan.