RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ingin agar kebijakan pemerintah tepat sasaran, efektif, dan sesuai dengan aspirasi rakyat?
Maka harus rajin melaporkan data kelahiran, kematian, pernikahan-perceraian, serta unsur kependudukan lainnya kepada petugas survei.
Kebijakan nasional yang benar-benar pas dengan kondisi rakyat menjadi bekal penting menuju perwujudan Indonesia Emas 2045.
Untuk itulah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas meluncurkan laporan perdana Statistik Hayati Indonesia di Jakarta.
BACA JUGA:Pentingnya Transformasi Layanan Kesehatan Primer untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
BACA JUGA:Program GENIUS Dukung Gizi Anak Sekolah Menuju Indonesia Emas 2045
Statistik hayati merupakan kumpulan statistik yang terdiri dari peristiwa penting dalam hidup seseorang, karakteristik lainnya yang terkait dari peristiwa tersebut dan orang-orang yang bersangkutan.
Peristiwa penting tersebut di antaranya kelahiran, pernikahan, perceraian, dan kematian.
Jelas bahwa statistik hayati bukan sembarang laporan data kependudukan, tapi cerminan identitas rakyat Indonesia.
"Statistik hayati sejatinya bukan sekadar data, melainkan juga merupakan cerminan, identitas, dan dinamika masyarakat Indonesia. Oleh karena itu penting bagi seluruh pihak untuk berperan aktif dalam memastikan bahwa setiap peristiwa ini harus bisa tercatat kan dengan baik," kata Maliki, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN, dalam peluncuran laporan perdana Statistik Hayati di Jakarta, seperti dilaporkan bappenas.go.id.
BACA JUGA:Penguatan SDM Wujudkan Indonesia Emas 2024
BACA JUGA:Wujudkan Indonesia Emas, Pengamalan Pancasila Miliki Peran Penting
Peluncuran laporan itu disertai diskusi yang membahas pentingnya statistik hayati dalam mendukung perencanaan pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Sejumlah narasumber hadir menyumbangkan pendapatnya mulai dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, serta mitra pembangunan internasional seperti United Nations Population Fund, United Nations Children's Fund, dan World Health Organization.
Malik menjelaskan, statistik hayati merupakan upaya pelaksanaan amanat Stranas AKPSH atau Strategi Nasional Percepatan Administrasi Kependudukan untuk Pengembangan Statistik Hayati 2019-2024.