BACA JUGA:Cegah Demam Berdarah Jangan Andalkan Fogging
BACA JUGA:Awas! Serangan Demam Berdarah Mulai Mengintai, Warga Diminta Waspada
Karena Pneumonia
Faktanya Pneumonia merupakan peradangan paru-paru yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan jamur yang menyebar di udara.
Pasalnya untuk kondisi ini terjadi ketika kantung udara di paru-paru terisi cairan sehingga organ tidak bisa berfungsi dengan baik, karena itu, pneumonia disebut juga penyakit paru-paru basah.
Apalagi pneumonia dapat pula dipicu oleh penyakit jantung kronis, diabetes melitus, serta kebiasaan merokok, kondisi ini mampu menimbulkan gejala seperti demam naik turun disertai tubuh menggigil, batuk berdahak dan tidak berdahak, nyeri dada hingga kesulitan bernapas.
BACA JUGA:Jangan Kendor Perangi Demam Berdarah
BACA JUGA:Perhatikan Kebersihan Lingkungan, Bahaya Demam Berdarah Masih Mengintai
Karena Tuberkulosis
Kemudian dapat disebabkan Tuberkulosis yang disingkat TBC termasuk penyakit menular yang umumnya menyerang paru-paru.
Pasalnya ternyata penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyebar saat pengidapnya batuk atau bersin tanpa menutup mulut kemudian terhirup oleh orang lain.
Kemudian bagi siapa saja bisa terkena TBC, tapi orang dengan HIV/AIDS dan yang punya sistem imun lemah lebih berisiko tinggi tertular penyakit ini, gejala TBC paling utama adalah batuk yang terus menerus, baik berdahak maupun tidak.
Di sisi lain, gejala penyertanya mencakup demam dan meriang dalam waktu lama, sesak napas dan nyeri dada, serta berkeringat di malam hari.
BACA JUGA: Warga Jangan Lengah, Ternyata, Bahaya Demam Berdarah Juga Mengancam Otak
BACA JUGA:Pokjanal Dibentuk, Pemkab Mukomuko Siap Perangi Wabah Demam Berdarah
Karena Lupus
Yang selanjutnya dapat disebabkan lupus terjadi ketika sistem imun yang alih-alih melindungi justru merusak sel dan jaringan tubuh sendiri, hal ini dikarenakan sistem imun salah mengidentifikasi sel dan jaringan tubuh sebagai benda asing.
Padahal dengan Kondisi yang tergolong penyakit autoimun ini dapat menyerang berbagai organ, seperti persendian, kulit, ginjal, otak, jantung, dan paru-paru, faktor genetik dan lingkungan diduga bisa memicu lupus.
Di sisi lain memang gejala umum lupus, meliputi kelelahan berat, demam, nyeri dan pembengkakan sendi, ruam kulit, nyeri dada, sakit kepala, dan munculnya lesi kulit.