Study Menunjukkan Bahwa Lebih dari 60% Mahasiswa Memiliki Kualitas Tidur yang Buruk, Apa Penyebabnya?

Jumat 06 Dec 2024 - 17:46 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

Hal ini membuat mereka kesulitan untuk tidur nyenyak.

Kecemasan tentang tugas atau ujian yang akan datang dapat membuat mahasiswa merasa gelisah dan terjaga sepanjang malam. 

BACA JUGA:BPH Migas Ajak Mahasiswa Berperan Aktif Cegah Penyalahgunaan BBM Subsidi

BACA JUGA:135 Mahasiswa ITPLN Lolos Seleksi dan Teken Kontrak Ikatan Kerja dengan PLN

Sebagian besar mahasiswa yang mengalami stres atau kecemasan juga sering terbangun di tengah malam dan merasa kesulitan untuk kembali tidur. 

Kondisi ini semakin memperburuk kualitas tidur mereka dan bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

4. Pola Makan yang Tidak Sehat

Pola makan yang buruk juga turut berkontribusi terhadap kualitas tidur yang buruk. 

Mahasiswa sering kali mengandalkan makanan cepat saji atau makanan ringan yang mengandung banyak kafein, gula, dan lemak, yang dapat mengganggu proses tidur mereka. 

BACA JUGA:Cegah Stunting, Mahasiswa Kukerta Unihaz Sosialisasikan Berbagai Produk Olahan Remunggai

BACA JUGA:Mahasiswa Kukerta UNIHAZ, Kampanyekan Kelor Untuk Cegah Stunting

Kafein yang terdapat dalam kopi, teh, atau minuman energi dapat membuat mahasiswa terjaga lebih lama, sehingga mengganggu jam tidur mereka. 

Makanan berat yang dikonsumsi sebelum tidur juga dapat memengaruhi sistem pencernaan dan mengganggu kualitas tidur.

Selain itu, kurangnya kebiasaan makan yang teratur atau bergizi dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon yang berperan dalam siklus tidur. 

Mahasiswa yang sering melewatkan makan atau hanya mengonsumsi makanan tidak sehat cenderung memiliki tidur yang lebih buruk.

BACA JUGA:Lagi, Mahasiswa Gelar Aksi Demontrasi Jilid Ketiga

Kategori :