Tahun 2025, ESDM Usulkan Kuota 50 KL Mitan untuk Enggano

Minggu 01 Dec 2024 - 22:39 WIB
Reporter : Doni Aftarizal
Editor : Ependi

BENGKULU RU - Pada tahun 2025 mendatang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, mengusulkan kuota sebanyak 50 Kilo Liter (KL) Minyak Tanah (Mitan) untuk Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara.

Demikian disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Rozani, Minggu 01 Desember 2024.

Menurut Rozani, usulan kuota tersebut diharapkan dapat diakomodir pemerintah pusat guna memenuhi kebutuhan energi, terutama minyak tanah bagi masyarakat di Pulau Enggano.

"Apalagi hingga kini masyarakat yang mendiami salah satu pulau terdepan di Indonesia tersebut, masih sangat bergantung pada minyak tanah sebagai salah satu sumber energi utama," ungkap Rozani.

BACA JUGA:Tahun Depan, ESDM Usulkan 78.492 Metrik Ton Elpiji

BACA JUGA:Kementerian ESDM Lakukan Tiga Kerja Sama Teknologi, Guna Optimalkan Produksi Migas

Dilanjutkan Rozani, usulan yang disampaikan pihaknya tersebut, sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah (Pemda) untuk memberikan akses energi yang merata, terutama bagi daerah 3T (Tertingal, Terdepan, dan Terluar) seperti Pulau Enggano. 

"Kita terus berupaya memenuhi kebutuhan energi masyarakat di wilayah yang sulit dijangkau, dan minyak tanah menjadi pilihan bagi masyarakat Enggano untuk kebutuhan sehari-hari," kata Rozani.

Disisi lain, Rozani menjelaskan, Pulau Enggano menghadapi tantangan besar dalam aksesibilitas energi. Jarak yang jauh membuat pasokan sumber energi alternatif, seperti elpiji atau listrik, sulit dijangkau. 

"Maka dari itu hingga saat ini minyak tanah menjadi bahan bakar andalan, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun aktivitas ekonomi masyarakat," ujar Rozani.

BACA JUGA:Menteri ESDM Ingatkan Keharusan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

BACA JUGA:Kementerian ESDM Tetapkan ICP USD79,8 Perbarel pada Mei 2024

Tahun ini, sambung Rozani, alokasi kuota minyak tanah yang sama, yakni 50 KL sudah diberikan. Meski jumlah tersebut cukup membantu, tantangan distribusi akibat kondisi geografis Enggano yang sulit tetap menjadi kendala utama. 

"Maka dari itu kita pun berharap alokasi untuk tahun 2025 mendatang, juga dapat disetujui," harap Rozani.

Lebih lanjut Rozani mengemukakan, selain fokus pada minyak tanah, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap konsumsi elpiji di seluruh Provinsi Bengkulu. 

Kategori :