RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Indonesia optimis bahwa perekonomian nasional dapat mengalami pertumbuhan signifikan dalam tiga tahun mendatang, dengan target mencapai angka 10%.
Prediksi tersebut disampaikan oleh sejumlah pakar ekonomi dan pejabat pemerintah yang menilai adanya faktor-faktor pendorong yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi setelah dampak pandemi COVID-19.
Meski demikian, tantangan global yang masih ada, seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas, tetap menjadi perhatian.
Peningkatan Sektor Ekonomi dan Infrastruktur
BACA JUGA:Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi yang Stabil
BACA JUGA:Ekonomi Syariah Berperan Penting Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa sektor ekonomi yang diprediksi dapat mendorong pertumbuhan tersebut adalah sektor manufaktur, infrastruktur, dan digitalisasi.
Sejak diluncurkannya program pembangunan infrastruktur besar-besaran oleh Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mengalami perbaikan signifikan dalam hal konektivitas, yang mempermudah distribusi barang dan jasa.
Proyek-proyek besar seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan telah memberikan dampak positif terhadap efisiensi ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan menarik investasi.
Selain itu, sektor manufaktur juga diperkirakan akan tumbuh pesat, terutama karena adanya peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Terutama dalam industri elektronik, otomotif, dan tekstil, Indonesia diharapkan bisa menjadi salah satu hub produksi utama di kawasan Asia Tenggara.
BACA JUGA:Social Media Ads Bisa Jadi Peluang Baru Bagi Pertumbuhan Ekonomi UMKM
BACA JUGA:Potensi Besar Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Sementara itu, sektor pariwisata yang mulai bangkit setelah pembatasan pandemi juga berpotensi menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi, mengingat Indonesia memiliki banyak destinasi wisata unggulan yang kembali diminati wisatawan domestik dan internasional.