Selain proses penuaan alami, sejumlah faktor seperti stres, kekurangan gizi, gangguan pencernaan, dan peradangan dapat mempercepat penurunan jumlah melanosit, sel yang bertanggung jawab menghasilkan pigmen pada rambut.
BACA JUGA:Tebing Suban di Rejang Lebong Bengkulu, Tawarkan Panorama Alam yang Sempurna
Menurut Marisa Garshick, sebuah penelitian menunjukkan bahwa menjaga berat badan ideal, menjalani pola makan sehat, dan membatasi konsumsi alkohol dapat membantu memperlambat munculnya uban.
Merokok juga berperan dalam mempercepat timbulnya uban, karena dapat menyebabkan stres oksidatif yang lebih tinggi di tubuh.
Oleh sebab itu, mengelola stres dan mengonsumsi makanan yang kaya vitamin serta mineral menjadi langkah penting untuk mencegah uban muncul terlalu dini.
Penelitian oleh Martin Picard dan tim dari Columbia University mendukung hal ini.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal eLife pada 2021, ditemukan bahwa rambut dapat kembali ke warna aslinya jika tingkat stres seseorang menurun.
BACA JUGA:Cek Fakta Apa Mitos, Mencabut Uban Akan Tumbuh Lebih Banyak
BACA JUGA:Masih Muda Sudah Ditumbuhi Uban! Tidak Perlu Pusing, Ini Cara Jitu Mengatasi Uban Dengan Daun Pepaya
Dilaporkan, seorang pria berusia 35 tahun mengalami perubahan warna pada lima helai rambutnya yang kembali menjadi cokelat setelah menjalani liburan selama dua minggu.
Namun, hasil ini bersifat sementara, karena uban kembali muncul ketika tingkat stresnya meningkat lagi.
Kemampuan rambut untuk kembali ke warna aslinya cenderung lebih kecil kemungkinan terjadi pada orang yang sudah berusia lanjut.
Bagi yang ingin menyamarkan uban dengan cepat, pewarna rambut tetap menjadi solusi terbaik untuk menutupi helai rambut putih yang tidak diinginkan. (*)