Pelaku Ekonomi Kreatif Dilatih Membuat Kerajinan Tangan Dari Kulit Lokan

Jumat 22 Nov 2024 - 20:25 WIB
Reporter : Wahyudi
Editor : Ependi

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga  (Disparpora) setempat.

Telah memberikan pelatihan kepada pelaku ekonomi kreatif (ekraf) cara membuat kerajinan tangan dari kulit lokan atau kerang air tawar untuk mengurangi limbah lokan.

Kepala Disparpora Kabupaten Mukomuko, Novria Rka Putra melalui Kabid Pariwisata, Yulia Reni mengatakan.

Pelatihan tersebut tidak hanya sebatas teori saja, tetapi peserta juga diajak praktik dan pelatihan bagaimana menciptakan ide dari kulit lokan. Karena selama ini limbah kulit lokan dibuang saja.

BACA JUGA:Peran Ekonomi Kreatif dalam Mendorong Inovasi dan Lapangan Kerja

BACA JUGA:Peran Gen Z dalam Ekonomi Kreatif dalam Berinovasi dan Melihat Peluang Bisnis Baru

"Ada sebanyak 36 orang pelaku ekraf yang tersebar di 15 kecamatan yang mengikuti acara Workshop Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif Sub-sektor Pria," katanya.

Yulia juga menjelaskan, selama kegiatan berlangsung. Pihaknya mendatangkan dua orang pelatih dari Provinsi Bengkulu. Dua orang narasumber sekaligus pelatih ini dari Bengkulu Kreatif.

Untuk peserta, materi dasar tentang kerajinan tangan sekaligus bagaimana para ekonomi kreatif ini menciptakan ide dari limbah kulit lokan. Dan peserta pelatihan ini berkelompok, lalu kelompok peserta ini yang menciptakan ide membuat berbagai jenis kerajinan dari kulit lokan.

"Sebenarnya, inti dari kegiatan ini bagaimana produk yang menjadi ikon Kabupaten Mukomuko selain Batik Tando Pusako Mukomuko dan produk kerajinan menggunakan limbah kulit lokan," jelasnya.

BACA JUGA:Dukung Ekonomi Kreatif dan Cegah Stunting, Dinas Perikanan Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan

BACA JUGA:Penguatan Kearifan Lokal dan Ekonomi Kreatif Dapat Dukungan Kemensos RI

Yulia juga menerangkan, para peserta pelatihan ini merupakan para pelaku ekonomi kreatif yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis).

Pihaknya mendapatkan data peserta pelatihan ini dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko.

"Selama ini mereka tidak pernah tersentuh kegiatan pelatihan tentang cara memanfaatkan limbah kulit lokan menjadi kerajinan tangan. Padahal kalau sudah jadi kerajinan tangan, produk tersebut memiliki nilai ju yang lumayan mahal," pungkasnya.(*)

Kategori :