Seberapa Penting 'Delayed Gratification' Harus Diterapkan untuk Dapatkan Financial Stable?

Selasa 19 Nov 2024 - 18:11 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dalam dunia yang serba instan seperti sekarang, konsep delayed gratification atau penundaan kepuasan menjadi semakin relevan, terutama dalam meraih stabilitas finansial. 

Konsep ini mengacu pada kemampuan untuk menunda kesenangan atau konsumsi barang dan layanan yang diinginkan demi mencapai tujuan jangka panjang yang lebih besar. 

Bagi banyak orang, penundaan gratifikasi tidak hanya berdampak pada kebiasaan belanja, tetapi juga pada keputusan finansial yang lebih luas, seperti tabungan, investasi, dan pengelolaan utang.

Namun, mengapa delayed gratification menjadi sangat penting dalam mencapai stabilitas finansial?

BACA JUGA:Hati-Hati! FOMO Bisa Bikin Keuangan Kamu Berantakan!

BACA JUGA:Investasi atau Menabung? Mana yang Lebih Baik untuk Masa Depan? Simak Penjelasan Berikut!

 Apa hubungan antara kemampuan menunda kepuasan dan keberhasilan dalam mengelola keuangan? 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa keterampilan ini perlu diterapkan untuk meraih kestabilan finansial yang lebih baik.

1. Mencegah Pemborosan dan Konsumtivitas Berlebihan

Di era digital ini, dorongan untuk membeli barang dan layanan yang kita inginkan dapat datang kapan saja. 

Iklan yang menargetkan kita melalui media sosial atau aplikasi belanja yang memudahkan transaksi dapat memicu perilaku konsumtif yang berlebihan. 

BACA JUGA:9 Tips Menabung untuk Anak Kost Agar Terhindar dari Krisis Tanggal Tua

BACA JUGA:Fenomena Makan Tabungan Kini Makin Marak Terjadi, Apa Penyebabnya?

Tanpa kemampuan untuk menunda keinginan, kita bisa terjebak dalam lingkaran pembelian impulsif yang merugikan keuangan pribadi.

Penerapan delayed gratification dapat membantu Anda mengendalikan keinginan tersebut. 

Kategori :