Alih-alih membeli barang secara spontan, Anda bisa mempertimbangkan apakah pembelian tersebut benar-benar diperlukan ataukah hanya dorongan sesaat.
Dengan menunda kepuasan, Anda memberi waktu untuk mengevaluasi kembali keputusan belanja, yang pada gilirannya membantu menghindari pemborosan dan memperkuat disiplin finansial.
BACA JUGA:Rata-rata Tabungan Rumah Tangga Masyarakat Indonesia Terus Menurun, Apa yang Terjadi?
BACA JUGA:Tata Ulang Perniagaan Gas Tabung Melon
2. Meningkatkan Kemampuan Menabung dan Berinvestasi
Salah satu cara paling efektif untuk mencapai stabilitas finansial adalah dengan menabung dan berinvestasi secara teratur.
Namun, untuk dapat melakukan hal tersebut, dibutuhkan pengorbanan dan komitmen dalam menunda kepuasan seketika demi tujuan jangka panjang.
Misalnya, Anda mungkin harus menunda liburan mewah atau pembelian gadget baru agar bisa menabung lebih banyak atau mengalokasikan dana untuk investasi yang lebih menguntungkan.
Dengan menunda kepuasan, Anda bisa fokus pada menumbuhkan aset jangka panjang, seperti tabungan pensiun atau portofolio investasi.
Keputusan-keputusan ini, meskipun tidak memberi kepuasan instan, akan membawa manfaat besar dalam jangka waktu yang lebih lama, memberikan rasa aman dan stabilitas finansial di masa depan.
BACA JUGA:Hati-Hati! FOMO Bisa Bikin Keuangan Kamu Berantakan!
BACA JUGA:Inklusi Keuangan Melonjak! Program GENCARKAN Siap Pacu Ekonomi Nasional
3. Menghindari Utang yang Tidak Perlu
Salah satu jebakan terbesar dalam keuangan pribadi adalah terjebak dalam utang konsumtif.
Kredit kartu, pinjaman pribadi, dan pembiayaan cicilan untuk barang-barang yang tidak mendesak sering kali digunakan untuk memenuhi keinginan sesaat.
Tanpa kemampuan untuk menunda gratifikasi, banyak orang cenderung mengambil pinjaman untuk membeli barang yang sebenarnya tidak perlu atau bahkan tidak terjangkau.