"Inilah yang dimaksud oleh para pendiri bangsa, bahwa Indonesia dibangun dengan semangat berketuhanan," terangnya.
BACA JUGA:Minta Pendidikan Jangan Dipolitisir, MKKS Ngadu ke Komisi IV DPRD
BACA JUGA:Soal Bantuan Seragam Gratis Siswa MI dan MTs, Dinas Pendidikan Tidak 'Bohong'
Sebagai manusia generasi terakhir, Gusril menilai, saat ini sangatlah penting, menghidupkan semangat pembelajaran yang menitikberatkan pada adab.
Karena melalui adab, akan tercermin lahirnya manusia-manusia yang berkarakter, berbudi luhur, empati dan tenggang rasa.
Perkembangan teknologi dalam kemajuan zaman, menurut dia, cenderung menjual kecepatan, hal-hal instan, namun tanpa disadari justru membangun peradaban sosial yang semakin egosentris dan individualis.
Dan kondisi ini, lanjut dia, sejatinya adalah ancaman dalam berbangsa. Maka, situasi sosial global semacam ini, hanya mampu difilter oleh adab.
BACA JUGA:Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat, Faktor Utama Praktik Politik Uang di Indonesia
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Sosialisasi Tentang Kebencanaan dan Bahasa Daerah
"Karena kita tidak akan mampu laju perkembangan jaman. Namun kita bisa mengendalikan dengan semangat peradaban," tukasnya.