Dokter dapat merekomendasikan jenis kontrasepsi hormonal lain atau pil KB yang berbeda.
Sebagian besar pil KB mengandung estrogen dalam dosis yang serupa, namun setiap merek mungkin memiliki variasi dalam bentuk hormon progestin yang digunakan.
Efek samping yang muncul bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis dan dosis hormon dalam pil tersebut.
Jika Bunda mengalami efek samping, disarankan untuk menunggu setidaknya tiga bulan untuk melihat apakah efek samping tersebut hilang.
BACA JUGA: DP2KBP3A Buka Layanan KB Tubektomi dan Vasektomi
BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, DP2KBP3A Canangkan Kampung KB di Mukomuko
Mengapa penggunaan kontrasepsi bisa menyebabkan kenaikan berat badan?
Pada awal peredarannya di tahun 1960-an, pil KB mengandung dosis estrogen dan progestin yang jauh lebih tinggi.
Dosis yang tinggi ini berisiko menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan pembekuan darah, serta bisa meningkatkan nafsu makan dan penumpukan cairan dalam tubuh. Akibatnya, pada masa itu, kenaikan berat badan dan efek samping lainnya lebih sering terjadi.
Namun, pil KB yang tersedia sekarang memiliki dosis hormon yang lebih rendah dibandingkan dengan versi sebelumnya.
Meskipun demikian, kenaikan berat badan masih menjadi keluhan yang umum di kalangan pengguna.
Walaupun penelitian belum dapat membuktikan bahwa setiap orang akan mengalami kenaikan berat badan, efek samping ini tetap tercantum pada label obat, bersamaan dengan kemungkinan penurunan berat badan.
BACA JUGA:Ditarget 817 Warga Ikut KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
BACA JUGA:PPKB Bakal Dibangun di Samping Rest Area Mukomuko
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan penambahan berat badan pada wanita yang menggunakan kontrasepsi:
1. Kontrasepsi dan Retensi Cairan.