Konflik Global Terus Memanas, Benarkah Ekonomi Dunia Terancam Lumpuh di Tahun 2025?

Kamis 14 Nov 2024 - 09:29 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

BACA JUGA:Rasakan Sensasi Kesegaran Alaminya ! Ini Cara Mudah & Ekonomis Membuat Face Mist Dari Teh Hijau Untuk wajah

BACA JUGA:Pemerintah Dorong Industri Padat Karya untuk Ciptakan Lapangan Kerja dan Percepat Pemulihan Ekonomi

Konflik-konflik ini tidak hanya mempengaruhi sektor energi, tetapi juga mengganggu rantai pasokan global. 

Banyak negara yang mengandalkan pasokan barang dari negara yang terlibat dalam konflik, seperti bahan baku, komoditas, dan barang elektronik. 

Gangguan pasokan ini mengarah pada kelangkaan produk di pasar global, yang kemudian mendorong harga barang-barang konsumsi naik.

 Kelangkaan ini, ditambah dengan inflasi yang tinggi, bisa menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, memperburuk kesenjangan ekonomi, dan meremukkan pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA:Stimulus Ekonomi, Pedagang dan UMKM Mukomuko Dibantu Tenda dan Timbangan

BACA JUGA:Ekonomi Syariah Berperan Penting Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Sektor energi, khususnya minyak dan gas, juga berisiko terjebak dalam ketidakpastian jangka panjang. 

Negara-negara Eropa yang bergantung pada energi Rusia telah dipaksa mencari sumber energi alternatif, tetapi proses transisi ini memerlukan waktu. 

Sementara itu, negara-negara penghasil energi seperti Arab Saudi dan Iran juga berada dalam ketegangan yang dapat mempengaruhi kestabilan pasokan global.

Apakah Ekonomi Dunia Terancam Lumpuh pada 2025?

Berdasarkan berbagai analisis, meskipun ancaman kelumpuhan ekonomi di tahun 2025 masih dianggap prematur, resesi global yang dalam tidak dapat diabaikan begitu saja.

BACA JUGA:4 Pilar Penting Ekonomi Mikro yang Harus Kamu Ketahui

BACA JUGA:Dari Limbah Menjadi Laba: Inovasi Ekonomi Hijau di Indonesia

 Sebagian besar ekonom sepakat bahwa jika ketegangan geopolitik berlanjut tanpa ada penyelesaian, dunia bisa menghadapi perlambatan ekonomi yang signifikan, dengan negara-negara besar mengalami stagnasi atau bahkan kontraksi. 

Dalam skenario terburuk, ekonomi global bisa menghadapi krisis yang lebih luas, mirip dengan dampak yang ditimbulkan oleh krisis finansial global 2008.

Kategori :