Konflik Global Terus Memanas, Benarkah Ekonomi Dunia Terancam Lumpuh di Tahun 2025?

Kamis 14 Nov 2024 - 09:29 WIB
Reporter : Ependi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ketegangan geopolitik yang terus meningkat di berbagai belahan dunia memunculkan kekhawatiran baru: 

Apakah perekonomian global akan menghadapi kelumpuhan pada tahun 2025? 

Konflik-konflik besar, seperti perang Rusia-Ukraina, ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, serta ketidakpastian politik di Timur Tengah, telah memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global. 

Dengan semakin eratnya hubungan antara ketegangan politik dan ekonomi, banyak ekonom yang mulai meramalkan ancaman resesi global yang dapat memperburuk kondisi ekonomi dunia dalam beberapa tahun mendatang.

BACA JUGA:Pendorongan Baru Ekonomi Rakyat

BACA JUGA:Smelter Bauksit Mempawah Gerakkan Ekonomi Kalimantan Barat

Dampak Konflik Global terhadap Ekonomi

Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 2022, telah menjadi faktor utama yang mengganggu kestabilan ekonomi global. 

Sanksi internasional terhadap Rusia, yang merupakan salah satu pemasok energi utama dunia, telah mengguncang pasar energi global. 

Lonjakan harga minyak dan gas alam, yang dipicu oleh konflik ini, telah mendorong inflasi di banyak negara, termasuk negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa. 

Harga energi yang tinggi berpotensi memperlambat pemulihan ekonomi pasca-pandemi, sementara inflasi yang melonjak memaksa bank-bank sentral untuk menaikkan suku bunga, yang berisiko memperlambat pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

BACA JUGA:Makan Gratis Pelajar Harus jadi Sumbu Ekonomi Daerah

BACA JUGA:Tips Pertahankan Bisnis di Tengah Krisis Ekonomi

Selain itu, ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan China terkait perdagangan, teknologi, dan isu Taiwan juga berpotensi memperburuk keadaan. 

Perang dagang yang dimulai pada era kepresidenan Donald Trump masih meninggalkan dampak, dengan pembatasan perdagangan, tarif impor, dan ketegangan di sektor teknologi yang berlanjut. 

China, yang merupakan pabrik dunia, menghadapi tantangan besar dalam menghadapi sanksi internasional, sementara negara-negara besar mulai mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan dari China.

Ketidakpastian Pasokan dan Krisis Energi

Kategori :