Contoh diuretik yang biasa diresepkan sebagai obat antihipertensi adalah furosemide, indapamide, hydrochlorothiazide, dan spironolactone.
BACA JUGA:Bahaya ! Kenali Ini Terdapat Beberapa Kebiasaan, Yang Bisa Membuat Terkena Darah Tinggi
BACA JUGA:Mitos Atau Fakta, Sering Marah-Marah Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Simak Faktanya Berikut
3. Inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor)
ACE inhibitor merupakan obat yang dapat melebarkan pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah.
Beberapa obat antihipertensi yang termasuk golongan ACE inhibitor adalah captopril, enalapril, lisinopril, perindopril, dan ramipril.
4. Angiotensin II receptor blocker (ARB)
ARB adalah obat penurun tekanan darah yang bekerja dengan cara memblokir efek angiotensin, zat kimia yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.
BACA JUGA:Terungkap, Ini Biang Kerok Daging Kambing Picu Darah Tinggi
BACA JUGA:Jangan Sampai Menyesal! Ini 5 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Oleh Penderita Darah Tinggi
Ketika efek angiotensin berhenti, pembuluh darah kembali melebar dan tekanan darah menurun.
Obat ini sering diresepkan oleh dokter jika pengobatan dengan ACE inhibitor menimbulkan efek samping pada penggunanya.
Beberapa obat ARB yang biasa diresepkan dokter adalah candesartan, eprosartan, irbesartan, losartan, valsartan dan telmisartan.
5. Beta blocker
Obat ini dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah dengan membuat jantung berdetak lebih lambat dan melebarkan pembuluh darah.
BACA JUGA:Tips Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi Secara Alami yang Bisa Dilakukan di Rumah