BACA JUGA:Prabowo dan Misi Swasembada Pangan
BACA JUGA:Upaya Peningkatan Produksi Beras Nasional, Mengejar Swasembada Beras 2027
Oleh Fajarini Puntodewi, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan, disebutkan bahwa impor beras diperlukan demi menghindari kelangkaan dan fluktuasi harga.
Namun dia optimistis, melalui program yang disiapkan Presiden Prabowo, Indonesia segera mencapai swasembada pangan.
Bahkan, menurut Fajarini, pemerintah telah menyiapkan lokasi-lokasi yang akan dijadikan sebagai lumbung pangan untuk mendukung program tersebut.
Tantangan Besar
Dalam rangka mencapai swasembada pangan, salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah perubahan iklim. Fenomena El Nino yang terjadi pada 2024 telah berdampak signifikan terhadap penurunan produksi pangan, khususnya beras.
BACA JUGA:5 Poktan Suka Baru Usulkan Program Irigasi Perpipaan, Kejar Target Swasembada Pangan
BACA JUGA:Kementan Bersama DPTHP Wujudkan Target Swasembada Pangan di Bengkulu Utara
Data BPS menunjukkan bahwa produksi beras pada 2024 diperkirakan hanya mencapai 30,34 juta ton, turun 0,76 juta ton dari tahun sebelumnya. Penurunan produksi disebabkan oleh berkurangnya luas lahan panen akibat cuaca ekstrem dan kekeringan.
Walau terjadi penurunan pada awal tahun, BPS memproyeksikan, produksi beras akan kembali meningkat pada paruh kedua 2024.
Lantaran itulah, walau ada tantangan dari segi iklim, infrastruktur, maupun ketergantungan impor, pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto tetap optimis bahwa swasembada pangan bisa dicapai.
Dengan pemanfaatan teknologi modern, distribusi bantuan yang tepat sasaran, serta pengembangan lahan-lahan baru sebagai lumbung pangan, Indonesia diharapkan beragam tantangan yang ada dapat dihadapi.
BACA JUGA:Prabowo dan Misi Swasembada Pangan
BACA JUGA:Upaya Peningkatan Produksi Beras Nasional, Mengejar Swasembada Beras 2027
Merata Menikmati Hasil
Selain itu, swasembada pangan tidak hanya sekadar meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memastikan bahwa rakyat Indonesia dapat menikmati hasilnya secara merata.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya hilirisasi komoditas untuk meningkatkan nilai tambah dan kekuatan ekonomi nasional.