RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Swasembada pangan telah menjadi impian Indonesia sejak lama. Sejak era kepemimpinan Presiden Soeharto, cita-cita ini mulai dicanangkan secara serius.
Pada 1984, Indonesia sempat berhasil mencapai swasembada pangan, khususnya beras, di mana negeri ini berhasil memproduksi cukup pangan untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Namun, kondisi tersebut hanya bertahan beberapa tahun sebelum masalah cuaca, lahan, dan infrastruktur menjadi menghambat kesinambungannya.
Kini di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, harapan untuk mewujudkan swasembada pangan kembali dicanangkan.
BACA JUGA:Prabowo dan Misi Swasembada Pangan
BACA JUGA:Upaya Peningkatan Produksi Beras Nasional, Mengejar Swasembada Beras 2027
Dalam pidato pertamanya usai dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu dekat. Menurutnya, Indonesia harus segera melepaskan diri dari ketergantungan impor dan mampu memproduksi pangan secara mandiri.
Presiden Prabowo Subianto memaparkan bahwa salah satu langkah strategis pemerintahannya adalah memastikan Indonesia dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional, tanpa perlu bergantung pada negara lain.
“Saya yakin, paling lambat 4--5 tahun, kita akan mencapai swasembada pangan,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya.
Tidak hanya pangan, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya swasembada energi. Ia menyatakan bahwa ketergantungan pada impor energi merupakan ancaman besar di tengah ketegangan geopolitik global.
BACA JUGA:5 Poktan Suka Baru Usulkan Program Irigasi Perpipaan, Kejar Target Swasembada Pangan
BACA JUGA:Kementan Bersama DPTHP Wujudkan Target Swasembada Pangan di Bengkulu Utara
Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dioptimalkan untuk mencapai tujuan tersebut. Presiden Prabowo menyebut potensi besar yang dimiliki Indonesia dari kelapa sawit yang bisa menghasilkan biodiesel, hingga sumber energi alternatif seperti geothermal, tenaga air, dan batu bara.
Dengan memanfaatkan potensi ini, Presiden Prabowo optimistis, Indonesia tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan domestik, melainkan juga menjadi lumbung pangan dunia.
Tantangan di Depan
Meski swasembada pangan menjadi prioritas, data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa volume impor beras Indonesia dari Januari hingga September 2024 mencapai 3,23 juta ton, atau meningkat 80,68 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.