Apalagi rata-rata orang mengeluarkan feses seberat 28 gram setiap 5 kilogram berat badan. Padahal hal tersebut membuat frekuensi BAB pada setiap orang memang berbeda-beda.
Pasalnya feses mengandung 75% air dan zat sisa berupa bakteri (baik yang sudah mati maupun masih hidup), protein, serat, serta zat sisa dari organ hati dan usus.
Di samping akibat banyaknya makanan yang dikonsumsi, perbedaan frekuensi BAB dipengaruhi oleh kebiasaan makan, seberapa banyak aktivitas fisik yang dilakukan, dan seberapa tinggi tingkat stres Anda.
Nah bagi orang yang terbiasa mengonsumsi makanan berserat tentu akan lebih sering BAB daripada yang jarang.
Selain itu, orang yang rajin olahraga umumnya lebih lancar BAB sebab dapat meningkatkan pergerakan otot dalam usus untuk mengeluarkan kotoran.
BACA JUGA:Jangan Dilakukan! Ini 3 Cara Buang Air Besar dan Kecil yang Dapat Membatalkan Puasa
BACA JUGA:Jangan Dianggap Sepele! Rutin Buang Air Besar Dipagi Hari, Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan
Nah dimana stres menjadi faktor lainnya yang tak kalah penting. Saat cemas, tubuh akan lebih banyak mengirimkan darah ke organ vital seperti jantung dan paru-paru, sehingga sistem pencernaan bisa terganggu.
Akibat dari proses ini kemudian menyebabkan frekuensi BAB jadi lebih jarang atau malah lebih sering. Semoga membantu. (*)