BACA JUGA:Promo 10.10 Jadi Momen Impulsif yang Bikin Gen Z Tergoda Belanja
BACA JUGA:Gen Z Berhasil Kuasai Pasar Modal Indonesia dengan Jumlah Investor Terbanyak
Di samping itu, saat gelombang otak teta yang berperan penting dalam penyimpanan memori berkurang, seseorang cenderung menjadi pelupa.
Namun menurut Rosdiana, kebiasaan begadang karena terlalu banyak scrolling media sosial menyebabkan otak bekerja terus menerus, bahkan ketika tubuh seharusnya beristirahat.
Tentu ini berakibat, meskipun waktu tidur panjang, kualitas tidur tetap buruk dan tubuh tidak merasa segar keesokan harinya.
Artinya tidur yang berkualitas adalah kunci untuk memastikan regenerasi sel dan istirahat yang optimal bagi otak.
BACA JUGA:Jadi Penyakit yang Paling Sering Menyerang Gen Z, Apa Bedanya GERD dan LPR?
BACA JUGA:Gen Z dan Milenial Pikir-pikir Berikan Hak Pilih, Ini Alasannya
5. Akibat Overthinking dan Kurangnya Aktivitas Fisik
Adapun untuk faktor lain yang memicu jam koma adalah overthinking.
Hal ini terjadi ketika otak kiri terlalu aktif namun otak kanan kurang terstimulasi, keseimbangan otak terganggu.
Nah hal ini yang bisa menyebabkan emosi menjadi sulit diatur dan memori melemah.
Selain itu, salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan silang, seperti berenang, yoga, atau olahraga permainan.
BACA JUGA:Bagi Para Perokok ! Kenali Dampak Merokok Bagi Kesehatan Mental Gen Z
BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Gen Z Lebih Suka Bekerja Remote daripada di Kantor
Bahkan untuk jenis olahraga ini tidak hanya melatih tubuh tetapi juga membantu menyeimbangkan aktivitas otak kiri dan kanan, sehingga kemampuan fokus dan ingatan menjadi lebih baik.