Agar Tetap Bertumbuh di Tengah Tantangan dan Inovasi

Selasa 22 Oct 2024 - 20:57 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

Hal ini terjadi karena penjualan mesin pengemasan sering kali dikombinasikan dengan penjualan bahan baku kertas dalam bentuk paket bundling.

Hal itu membuat pasar dalam negeri tidak sepenuhnya terserap oleh produsen lokal.

Namun, Kemenperin terus mendorong agar produsen mesin pengemasan dapat melakukan investasi dan transfer teknologi ke dalam negeri. Harapannya, Indonesia tidak hanya menjadi pasar konsumen produk kemasan global, melainkan juga menjadi pusat produksi yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

BACA JUGA:Industri Kreatif Indonesia Berhasil Menembus Pasar Internasional

BACA JUGA:Mendorong Kinerja Industri Manufaktur Ekspansif, Ekonomi Stabil

“Kolaborasi antara produsen kemasan, mesin pengemasan, dan industri manufaktur lainnya menjadi kunci untuk meningkatkan kinerja industri ini. Dengan sinergi yang kuat, kita dapat menghasilkan produk-produk yang memenuhi kebutuhan pasar domestik dan juga siap bersaing di pasar global,” ungkap Putu.

Di sisi lain, isu keberlanjutan semakin mendapat perhatian dalam industri kemasan. Pemerintah melalui Kemenperin mendorong para pelaku industri untuk beralih ke kemasan ramah lingkungan, sejalan dengan prinsip ekonomi sirkular.

Inovasi dalam menciptakan kemasan yang bisa didaur ulang, mudah terurai, atau menggunakan bahan baku terbarukan menjadi fokus utama untuk memastikan industri ini terus berkembang tanpa merusak lingkungan.

Bahkan, permintaan terhadap kemasan ramah lingkungan semakin meningkat, seiring dengan kesadaran konsumen akan pentingnya menjaga bumi.

BACA JUGA:Prospek Obat Bahan Alam, Momentum Emas Industri Hijau Indonesia

BACA JUGA:Potensi Besar Industri Halal, Penopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Hal ini menjadi momentum penting bagi produsen kemasan untuk berinovasi. Jadi bukan hanya dari sisi teknologi, melainkan juga dalam hal keberlanjutan.

Sehingga, inovasi dalam bentuk pengemasan yang dapat didaur ulang atau menggunakan material biodegradable pun menjadi tren yang tidak dapat diabaikan.

Putu Juli Ardika menambahkan, industri kemasan ramah lingkungan adalah masa depan.

“Industri harus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Pengemasan yang sustainable dan inovatif akan menentukan bagaimana pasar akan menerima produk-produk kita di masa depan,” tegasnya.

BACA JUGA:Tantangan dan Peluang bagi Industri Lokal terhadap Impor Bahan Baku

Kategori :

Terkait