Faturrahman menilai, kopi Papua memiliki keunikannya tersendiri dan telah mendapatkan apresiasi tinggi dari penggemar kopi internasional lantaran keunikan dan keunggulannya.
BACA JUGA:Potensi Ekspor Kakao Indonesia dalam Menggali Peluang di Pasar Global
BACA JUGA:Meningkatnya Potensi Ekspor Kopi Indonesia Sebagai Peluang Besar di Pasar Global
"Kami harap dengan berpartisipasi pada kegiatan tersebut brand awareness kopi Papua tidak hanya semakin kuat, tetapi juga tercipta berbagai kesepakatan transaksi dagang yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani kopi," katanya seperti dilansir Antara.
Kegiatan lain yang diikuti oleh produsen kopi Papua adalah ajang Melbourne International Coffee Expo (MICE) 2024 yang digelar di Melbourne, Australia, pada 12--14 Mei 2024.
Kali ini giliran Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal yang mengajak produsen kopi Papua berpameran. MICE 2024 merupakan pameran kopi terbesar di kawasan Asia Pasifik yang mempertemukan investor dan industri kopi yang dihadiri sekitar 15.000 peserta.
BACA JUGA:Keran ekspor Pasir Laut Kembali di Buka, Setelah Hampir 20 tahun Tutup!
BACA JUGA:Bagaimana Penurunan Nilai Tukar Rupiah Memberikan Pengaruh pada Pasar Ekspor dan Impor?
Sedangkan perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di Papua, PT Freeport Indonesia seperti dikutip dari website resminya menyebutkan bahwa sejak 1998 melalui program pengembangan komunitas masyarakat (community development) telah mampu mengembangkan kopi Amungme. Sebanyak 154 petani terlibat dan mampu menghasilkan 3 ton kopi Amungme berkualitas terbaik tiap tahun.
Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong berharap, dengan upaya dari berbagai pihak untuk mengenalkan produk kopi asal Bumi Cenderawasih, dapat meningkatkan pamor kopi tersebut sekaligus meningkatkan kesejahteraan industri dan petani kopi. Selain itu, Ramses juga berharap mitra-mitra industri kopi dapat turut membantu penguatan kelembagaan melalui pembentukan koperasi produsen kopi, optimalisasi pascapanen, dan memfasilitasi sarana dan prasarana yang diperlukan hingga akhirnya membuka wawasan dan pengetahuan para petani kopi. (**)
Sumber Indonesia.go.id