Setidaknya terdapat 3 varian kopi arabika khas pegunungan Papua yang bercita rasa khas.
BACA JUGA:Geliat Ekspor Kopi Sumatera Perlu Permodalan, Bagaimana Evaluasi KUR Pemerintah?
BACA JUGA:Strategi Peningkatan Ekspor Keramik: Memanfaatkan Kearifan Lokal untuk Pasar Global
Misalnya kopi Amungme, spesies arabika yang dibudidayakan di lereng Pegunungan Jayawijaya. Kopi Amungme yang namanya diambil dari suku pemilik hak ulayat kawasan pegunungan tertinggi di Indonesia itu bercita rasa sedikit asam dengan aroma manis khas serta sedikit moka.
Kemudian ada kopi Wamena, sesuai nama daerahnya, dibudidayakan di sekitar Lembah Baliem pada ketinggian 1.200--1.600 mdpl dan cita rasanya sedikit asam dengan nuansa cokelat dan floral.
Terakhir adalah kopi dari Pegunungan Bintang yang ditanam secara organik dan dipanen manual serta proses menjadi bubuk siap konsumsi dilakukan tanpa mesin.
Kopi satu ini sungguh unik karena ada cita rasa buah-buahan seperti citrus, beri, jeruk, peach, dan cokelat. Ketiga varian kopi asal tanah pegunungan Papua itu telah memiliki penggemarnya tersendiri.
BACA JUGA:Kopi dan Coklat Jadi Dua Permata Ekspor Pertanian yang Siap Guncang Dunia
BACA JUGA:Dari Ladang ke Pasar Dunia: Menggali Potensi Ekspor Rempah-rempah Indonesia
Upaya membawa kopi Papua lebih dikenal tak hanya di dalam negeri saja, melainkan juga ke mancanegara terus dilakukan. Pemerintah Provinsi Papua melakukan berbagai cara agar kopi dapat menjadi produk komoditas unggulan. Misalnya menggandeng Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KP BI) Papua untuk mengikuti aneka festival kopi di berbagai negara guna memamerkan kualitas dan keunikan dari kopi asal Bumi Cenderawasih.
Kepala KP BI Papua Faturrahman mengatakan bahwa pihaknya pada 2024 ini saja sudah mengajak sejumlah produsen kopi pegunungan (highland roastery) untuk mengikuti pameran dan festival kopi World of Coffee di Kopenhagen, Denmark pada 27--28 Juni 2024 lalu. Pada ajang ini, produsen kopi Papua berkesempatan menjaring pembeli potensial.
BACA JUGA:Krisis Pangan Jadi Ancaman Global Hingga Lebih dari 10 Negara Terapkan Larangan Ekspor Pangan
BACA JUGA:Peluang Ekspor Alpukat Indonesia ke Jepang, Menembus Pasar Asia yang Menjanjikan
Selain itu, kopi Papua juga dikenalkan kepada investor dan penggemar kopi di Negara Sakura dalam ajang Specialty Coffee Association on Japan (SCAJ).
Kegiatannya diadakan di Tokyo pada 9--11 Oktober 2024. Jepang merupakan salah satu importir kopi terbesar di dunia.
Nilai impor kopi pada 2023 mencapai sekitar 405.000 ton atau senilai USD1,56 miliar (Rp24,33 triliun).