Penyebab ketidaksehatan berasal dari konsumsi mi instan yang hanya menyumbang karbohidrat tanpa tambahan lauk atau sumber nutrisi lainnya.
Kondisi ini menyebabkan tubuh hanya mendapatkan karbohidrat untuk menghasilkan energi, namun tidak mendapatkan zat pembangun dan pengatur yang dibutuhkan.
BACA JUGA:Menyibak Rahasia Rempah Mie Aceh
Zat pembangun, seperti protein, bisa didapatkan dari lauk hewani dan nabati.
Di sisi lain, zat pengatur diperoleh dari buah-buahan dan sayuran. Untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, diperlukan asupan gizi seimbang antara berbagai zat tersebut.
Toto menyarankan agar mi instan diolah menjadi hidangan yang lebih bergizi dengan menambahkan sumber protein dan sayuran.
"Jika ingin lebih sehat, buatlah hidangan yang lengkap. Misalnya, tambahkan telur, daging, atau ikan ke dalam mi, serta tambahkan sayuran dan lauk nabati," ujar Toto
BACA JUGA:Kelezatan Mie Jepang Warisan Perang
BACA JUGA:Jangan Keseringan! Ini 4 Bahaya Konsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan tubuh yang Jarang Diketahui
- Berapa banyak konsumsi mi instan yang diperbolehkan?
Mengenai jumlah konsumsi mi instan yang aman, dr. Tan Shot Yen telah membahasnya sebelumnya.
Dokter sekaligus ahli gizi masyarakat ini menjelaskan bahwa mi instan merupakan salah satu produk ultra-proses yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi tanpa pengetahuan gizi yang memadai.
Produk ultra-proses seperti mi instan dianggap mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri karena kepraktisannya serta mudah diakses.