Menurut dr. Tan Shot Yen, seorang ahli gizi dari Dr Tan & Remanlay Institute Banten, menyatakan bahwa baik mi maupun bumbu dari mi instan sama-sama tidak sehat.
Hal ini disebabkan oleh kandungan tinggi garam dan Monosodium Glutamate (MSG) dalam bumbu mi instan.
BACA JUGA:Kelezatan Mie Jepang Warisan Perang
BACA JUGA:Jangan Keseringan! Ini 4 Bahaya Konsumsi Mie Instan Bagi Kesehatan tubuh yang Jarang Diketahui
MSG terdiri dari natrium dan klorida, di mana natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Dr. Tan menjelaskan bahwa tubuh memang memerlukan natrium untuk menjaga keseimbangan elektrolit yang penting bagi fungsi otot dan saraf.
Bersama kalium, natrium membantu menjaga tekanan darah, serta kesehatan jantung dan ginjal," jelas Tan
Namun, berdasarkan informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui situs resminya, asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan air yang lebih banyak di pembuluh darah.
BACA JUGA:Kenapa Mie Instan Dilarang Makan Bersamaan dengan Nasi Putih. Ini Alasannya...
BACA JUGA:Stop! Makan Mie Instan Saat Sahur , Ini Bahayanya Bagi Kesehatan
Kondisi ini dapat meningkatkan volume cairan dalam darah, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Kebutuhan harian garam untuk orang dewasa sehat, berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan, adalah 2000 miligram natrium, atau setara dengan satu sendok teh garam per hari.
Sedangkan, menurut Angka Kecukupan Gizi Indonesia 2019, kebutuhan natrium harian tergantung pada usia dan jenis kelamin.
Untuk orang dewasa sehat, kebutuhan natrium berkisar antara 1000 hingga 1500 miligram per hari, atau sekitar setengah hingga tiga perempat sendok teh garam.
BACA JUGA:TERKINI...Soal Longsor di Lubuk Gedang, Warga Butuh Penanganan Bukan Mie Instan
BACA JUGA: Mie Gomak, Spaghetti dari Toba