Selain itu, menurut Kementerian Kesehatan, bumbu mi instan yang mengandung banyak MSG memiliki tiga komponen utama, yakni asam glutamat (78 persen), natrium (12 persen), dan air (10 persen).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas asupan harian MSG yang aman untuk tubuh manusia adalah antara 0-120 miligram per kilogram berat badan.
Meskipun dianggap aman, konsumsi MSG tetap perlu dibatasi agar tidak menimbulkan efek yang berpotensi merugikan.
- Mi instan memicu fluktuasi gula darah;
Dr. Tan juga menambahkan bahwa komponen mi dalam mi instan berasal dari tepung terigu yang telah mengalami proses rafinasi.
BACA JUGA:Mie Instan Bisa Menyebabkan Usus Buntu, Mitos atau Fakta?
BACA JUGA:Jangan Keseringan ! Ingat Ini 8 Bahaya Konsumsi Mie Instan, Bagi Kesehatan Tubuh
Ia menjelaskan bahwa produk rafinasi atau karbohidrat yang telah diproses bukan lagi merupakan bahan pangan utuh.
Karbohidrat jenis ini berbeda dengan beras merah, beras cokelat, beras hitam, atau beras pecah kulit, yang masih memiliki kulit ari sehingga lebih lama dicerna menjadi gula.
Meskipun tidak berbahaya, menurutnya, produk rafinasi tidak memberikan manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh dan justru dapat menyebabkan lonjakan serta penurunan gula darah secara cepat.
"Rafinasi membuat gula darah naik dan turun dengan cepat, seperti efek yoyo, karena mudah diserap menjadi gula darah dan kemudian menurun drastis," jelas Tan.
BACA JUGA:Menyibak Rahasia Rempah Mie Aceh
- Cara menjadikan mi instan lebih sehat;
Secara terpisah, dosen dan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo, menyatakan bahwa mengonsumsi mi instan setiap hari tentu tidak baik untuk kesehatan.
Hal ini sama seperti jika seseorang hanya mengonsumsi nasi setiap hari.