MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, terus mendatangi sekolah untuk memberikan sosialisasi tentang pengetahuan kebencanaan dan bahasa daerah dengan cara keliling ke sekolah tingkat SD dan SMP.
Sebab kebencanaan dan bahasa daerah, dirancang bakal di masukkan dalam kurikulum muatan lokal.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd melalui Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, Ramon Hosky, ST mengatakan.
Dinas Pendidikan akan memasukkan pengetahuan tentang kebencanaan dan bahasa daerah menjadi muatan lokal di sekolah mulai tahun 2025.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Kembali Usulkan Dana Program Seragam Sekolah Gratis Tahun 2025
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Validasi Tenaga Honda di Mukomuko
"Untuk itu kami menyosialisasikan kurikulum muatan lokal tentang pengetahuan kebencanaan dan bahasa daerah agar pihak sekolah lebih siap untuk menerapkan kurikulum tersebut," katanya.
Dijelaskan Ramon, saat ini sudah ada dua muatan lokal di sejumlah sekolah tingkat SD dan SMP. Diantaranya yaitu, keagamaan dan kesenian daerah.
Dan dua muatan lokal tersebut masih berjalan sampai sekarang. Sedangkan untuk menjalankan dua muatan lokal lainnya yaitu tentang kebencanaan dan bahasa daerah.
Sekarang ini pihaknya masih mempersiapkan segala sesuatunya termasuk sumber daya manusia.
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Siapkan 7.192 Stel Seragam SD dan SMP
BACA JUGA:Dinas Pendidikan Pastikan Tidak Ada Perubahan Seragam SD dan SMP
Dikatakan Ramon, berbicara tentang bencana yang perlu menjadi perhatian hasilnya harus konsisten, harus jelas, dan tahap-tahap harus benar-benar dilaksanakan, atau bukan berbicara telaah dan sebagainya.
Sebab Kabupaten Mukomuko, salah satu daerah rawan terjadi bencana alam. Sehingga memenuhi syarat jika siswa sekolah di daerah ini mendapatkan pengetahuan tentang kebencanaan.
"Misalnya terjadi bencana, anak-anak masih belajar. Lalu bagaimana penanganan anak anak untuk dirinya sendiri dan kawan kawannya itu yang penting. Makanya ini semuanya harus dipahami," ujarnya.