RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pembangunan di daerah, harus sudah tidak sebatas fokus pada proporsi mandatory perundangan. Hal ini disampaikan akademikus daerah, Yuni Indah, S.Sos, M.Si, saat diwawancarai usai penyampaian materi pemberdayaan berbasis masyarakat.
Diterangkan Yuni Indah, skema pembangunan pentahelix di Kabupaten Bengkulu Utara sangat strategis untuk diterapkan dalam pembangunan di sektor kepariwisataan.
"Mengapa skema pentahelix penting? karena akan menjadi sebuah pembangunan partisipatif dan ini cermin dari demokrasi. Keterlibatan masyarakat dan sinergi lintas instansi, benar-benar menjadi skema ini senapas dengan semangat demokrasi," ujar kandidat doktor pada Universitas Diponegoro ini di Kantor Kelurahan Kemumu, 2 Oktober 2024.
Secara konsep, terus Yuni, tata kelola pembangunan di Kabupaten Bengkulu Utara segmen pariwisata, sudah menunjukkan pola pembangunan terukur.
BACA JUGA:Pariwisata jadi Basis Ekonomi Masa Depan
BACA JUGA:Duta Wisata Harus Jadi Inisiator dan Promotor Pariwisata
Salah satu indikatornya, kata dia, bisa ditilik lewat direktif daerah pada Rencana Induk Pariwisata yang telah dibuat serta telah direvisi pada 2023 lalu.
Kacamata umum rencana pembangunan, terus Yuni, sudah relatif tergambarkan lewat paparan visi dan misi calon kepala daerah yang dokumennya sudah dapat diakses publik lantaran telah diumumkan oleh KPUD secara resmi lewat kanal-kanal publik di daerah.
"Elemen pentahelix sudah terjadi sebenarnya. Dimana, terdapat media massa yang menjadi utas informatif sebagai wahana publik mainstream. Karena pentahelix, menempatkan media sebagai elemen kerjanya. Dan pembangunan partisipatif dengan melibatkan media, dapat dimaknai sebagai reformasi sistem yang mengusung keterbukaan moderen," jelasnya.
Akademikus yang juga Wakil Rektor 1 Universitas Ratu Samban (Unras) Bengkulu Utara ini menegasi, skema pentahelix sebenarnya telah diterap oleh beberapa daerah di Indonesia.
BACA JUGA:PPSPB Diminta Berperan Tingkatkan Sektor Pariwisata
BACA JUGA:Peningkatan Kunjungan Wisman Jadi Sinyal Positif Pariwisata Indonesia
Direktifnya pun telah digamblang oleh Kementerian Pariwisata periode 2014-2019, kala dipimpin oleh Menteri Arief Yahya yang dituangkan dalam Permen Pariwisata Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.
"Mengapa model pentahelix ini penting? karena output model ini fokus pada kontinuitas atau berkelanjutan. Tidak hanya fokus pada value secara nominal dari sisi potensi ekonomi. Tapi juga juga keterlibatan masyarakat (partisipatif) dan lingkungan," ungkapnya, menjabar.
Kepala daerah, terus dia, sangat memiliki peranan penting bahkan paling utama dalam meramu rencana kebijakan yang nantinya menjadi anatomi pembangunan yang terukur.