Dua Pejabat Eselon II Dilantik, Bakal Ada Pejabat Nonjob?
Rumah Dinas Bupati Bengkulu Utara-Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Gerbong pelantikan pejabat, tengah dipersiapkan daerah. Dalam waktu dekat, 2 pejabat eselon utama di lingkungan Pemda Bengkulu Utara, bakal dilantik.
Keduanya adalah hasil lelang atau seleksi JPT Pratama untuk Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Apalagi, Pemda BU kini masih dihadapkan dengan permasalahan tingkat serapan anggaran di beberapa OPD yang memiliki anggaran besar. Utamanya dari hasil juluk anggaran dari pusat, namun terancam gagal dilaksanakan.
Kondisi ini, dapat menjadi alibi bagi daerah untuk melakukan evaluasi kinerja jajarannya, setelah mendapatkan ijin tertulis dari Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri.
BACA JUGA:Jaga Nilai Kebangsaan, Doli Kurnia Apresiasi Rohidin
BACA JUGA:Kisruh Tabat 2 Kabupaten di Provinsi Bengkulu, Tunggu Putusan MK!
"Saat ini masih berproses. Dan evaluasi secara prinsip terus dilakukan dan tidak cuma soal tingkat serapan anggaran. Tapi juga termasuk rencana OPD yang merupakan representasi dari rencana strategis daerah atau renstra," ujar Sekda Bengkulu Utara, H Fitriansyah, SSTP, MM.
Serangkaian tes yang wajib diikuti oleh seluruh peserta, sudah dilalui. Terakhir, sesuai dengan jadwalnya yakni Seleksi Kompetensi Bidang, telah digelar pada 26 hingga 27 Juni lalu.
Mencermati timeline JPT Pratama 2 kadis, rekomendasi hasil akhir dari KASN dan Kemendagri diproyeksikan rampung menuju medio Juli 2024. Tepatnya dalam rentang mulai dari 2 hingga 12 Juli 2024.
Pengumuman hasil akhir oleh pansel, kata dia, akan diumurkan dengan waktunya mulai 17 hingga 19 Juli 2024 dan dilanjutkan dengan pelantikan pejabat JPT hasil seleksi dengan waktu mulai dari 22 hingga 30 Juli 2024.
BACA JUGA:Ruang Karier PPPK Dihalau Aturan
BACA JUGA:Aksi Tuntutan Desa Penyangga ke PT Air Muring Bakal Meluas & Berlanjut
Dinas PUPR, tahun ini membopong kegiatan anggaran yang totalnya sebesar Rp 79,6 miliar. Total anggaran tersebut, menyebar dalam 282 kegiatan lewat penyedia dengan angka Rp 74,3 miliar serta 81 paket kegiatan dalam skema swakelola dengan nilai hampir Rp 5,1 miliar.
Begitu juga dengan Dinas Kesehatan, merupakan salah satu OPD bongsor anggaran di daerah ini. Diketahui, OPD ini membopong anggaran total senilai Rp 88,2 miliar yang terbagi dalam total 1.247 paket kegiatan.