Juni-Juli, Puluhan Orang Digigit Anjing
Ilustrasi-net-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Keresahan di masyarakat saat ini salah satunya adanya keberadaan sekawanan anjing yang berkeliaran.
Bahkan, kemunculan sekawanan anjing saat malam hari membuat resah. Sepertinya, saat ini memasuki musim kawin hewan-hewan yang dikenal memiliki prilaku doyan gonta ganti pasangan ini.
Tak hanya itu saja, kemunculannya di sekitaran perumahan penduduk, pada malam hari seperti tengah berseteru antar sesamanya serta menyebabkan gongongan yang saling sesautan, sangat mengganggu telinga bagi orang yang tengah beristirahat.
Pada Juni lalu, setidaknya terdapat 24 orang yang menjadi sasaran gigitan anjing yang terjadi hewan pembawa rabies atau HPR tersebut.
BACA JUGA:Pencairan Banpol Tunggu Nota Dinas Kepala Daerah
BACA JUGA:Kok Ngeri Ya?, 300 Ribu Orang Indonesia Kena Stroke, 250 Ribu Serangan Jantung
Plt Kepala Dinkes Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, Ns Anik Khasyanti, MH, kasus gigitan HPR berdasarkan data yang juga dihimpun dari Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit (P2P).
Dia menyampaikan, penanggulangan sesuai dengan Standar Operasi Prosedur atau SOP sudah menjadi bagian dari skema penanganan kasus gigitan anjing.
"Sehari kemarin, Rabu, 3 Juli 2024, juga terjadi 6 kasus gigitan HPR," ungkapnya. Maka kalau ditambahkan, kasus gigitan anjing antara Juni dan Juli berjalan, sudah terjadi 30 kasus gigitan anjing di daerah ini.
Disinggung soal vaksin anti rabies atau VAR? Anik memastikan kebutuhan vaksin di daerah ini cukup dan menjadi bagian program antisipatif saban tahunnya.
BACA JUGA:Dewan Pastikan Tidak Ada Lagi Penyertaan Modal ke BPR Mukomuko
BACA JUGA:Cegah Demam Berdarah Jangan Andalkan Fogging
"Dan vaksin itu, terus didistribusikan ke seluruh puskesmas," jelasnya, soal jajaran fasilitas pelayanan kesehatan yang jumlahnya sebanyak 22 unit di seluruh kabupaten.
Selain itu, distribusi VAR juga turut diawasi oleh daerah melalui sistem online, sehingga daerah dapat mengetahui pasokan HPR di setiap puskesmas dan dapat langsung melakukan distribusi, ketika melihat kondisi pasokan VPR di sebuah puskesmas dipandang perlu untuk disuplai.