Dukungan Terus Mengalir, Dempo-Bang Ken Kian Menguat

Dempo Xler saat bersama masyarakat-Radar Utara / Doni Aftarizal-

BENGKULU RU - Pasangan Bakal Calon (Balon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dempo Xler,S.Ip, MAP-H. Ahmad Kanedi, SH, MH kian menguat.

Ini setelah dukungan terhadap keduanya (Dempo-Bang Ken) untuk maju dalam Pemilihan Gubernur dan Wagub (Pilgub) Bengkulu tahun 2024 terus mengalir, dari berbagai elemen masyarakat di Provinsi Bengkulu.

Dukungan masyarakat untuk pasangan yang maju melalui jalur independen ini, datang dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari petani, nelayan, peternak hingga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Pasangan ini kita yakini mampu memberikan perhatian khusus, dan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap salah satu Petani Pasar Pedati, Siswanto.

BACA JUGA:Monolog Pluto

BACA JUGA:Jejak Sejarah Pabrik Semen Pertama di Asia Tenggara

Menurut Siswanto, tidak banyak harapan petani terhadap keduanya, ketika nanti terpilih memimpin Provinsi Bengkulu dalam Pilgub tahun 2024 mendatang.

"Yakni stabilitas harga hasil pertanian dan memastikan ketersediaan kebutuhan petani, seperti pupuk, pestisida, dan alat mesin pertanian (alsintan) yang merupakan kunci penting kesejahteraan petani," jelas Siswanto.

Dilanjutkan Siswanto, harga-harga hasil pertanian menjadi penting untuk dijamin. Sehingga petani, mampu mencapai kesejahteraannya.

"Kita menginginkan penghasilan yang layak dan produktivitas pertanian meningkat," kata Siswanto saat berdialog dengan Dempo Xler di area lapangan Pasar Pedati Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).

BACA JUGA:Upaya Negeri Menggali Serta Mengembangkan Potensi Energi Unggulan Dunia

BACA JUGA:Pemerintah Terus Berupaya Untuk Memangkas Waktu di Gerbang Tol

Senada disampaikan Ketua Kelompok Nelayan Pasar Pedati, Zulkanadi. Ia menambahkan, para nelayan saat ini belum banyak merasakan dukungan pemerintah. 

"Seperti bantuan peralatan tangkap maupun pelatihan. Kemudian salah satu masalah utama yang dihadapi nelayan, yakni fluktuasi harga hasil tangkapan yang tidak menentu," papar Zulkanadi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan