Cuaca Ekstrim, Waspada Banjir dan Longsor, Begini Pesan Bupati Arie

Reporter: Abdurrahman Wachid |

Editor: Ependi |

Kamis , 13 Mar 2025 - 19:51

Tangkapan layar Instagram Pribadi Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE., M.AP-Radar Utara / Abdurrahman Wachid-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Beberapa minggu terakhir, bencana banjir terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk beberapa waktu lalu sempat terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara.

Tepatnya, luapan sungai air ketahun yang ada di Desa Rena Jaya, Kecamatan Giri Mulya membanjiri area pemukiman warga setempat.

Nahas, sebanyak 11 rumah terendam banjir terpaksa mengungsi ke rumah keluarga untuk beberapa saat.

Informasi terhimpun sebelumnya, kondisi banjir pada saat itu mencapai 30 cm hingga 50 cm, dengan aliran air yang cukup deras.

Pasca banjir surut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Utara, langsung mengambil tindakan melalui wakil Bupati H. Sumarno tampak terjun langsung menyerahkan bantuan kepada para korban banjir.

Terang saja, hal itu terjadi akibat dari cuaca ekstrim atau meningkatnya intensitas hujan beberapa minggu terakhir di seluruh wilayah di Kabupaten Bengkulu Utara.

Bupati Bengkulu Utara, Arie Septia Adinata, SE., M.AP., menghimbau kepada masyarakat agar waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem terutama hujan lebat yang berpotensi terus terjadi.

"Saya mengimbau masyarakat bengkulu utara untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat," ujar Arie, dikutip dari akun Instagram pribadinya, pada hari Kamis, 13 Maret 2025.

Terperinci ia menuturkan bahwa, kepada para pengguna jalan juga diminta agar lebih berhati-hati saat berkendara terhadap jalan licin.

Lebih luas, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi kapan saja.

cuaca ekstrim, waspada banjir dan longsor, begini pesan bupati arie                            radarutara.bacakoran.co - beberapa minggu terakhir, bencana banjir terjadi di beberapa wilayah di indonesia, termasuk beberapa waktu lalu sempat terjadi di kabupaten bengkulu utara.
tepatnya, luapan sungai air ketahun yang ada di desa rena jaya, kecamatan giri mulya membanjiri area pemukiman warga setempat.
nahas, sebanyak 11 rumah terendam banjir terpaksa mengungsi ke rumah keluarga untuk beberapa saat.
informasi terhimpun sebelumnya, kondisi banjir pada saat itu mencapai 30 cm hingga 50 cm, dengan aliran air yang cukup deras.
baca juga:anggota dprd bu soroti akar masalah banjir, sebelum terlambat pemerintah harus peka, sigap dan tepat 
baca juga:banjir sinyal alam kondisi hutan kian rusak?
pasca banjir surut, pemerintah daerah kabupaten bengkulu utara, langsung mengambil tindakan melalui wakil bupati h. sumarno tampak terjun langsung menyerahkan bantuan kepada para korban banjir.
terang saja, hal itu terjadi akibat dari cuaca ekstrim atau meningkatnya intensitas hujan beberapa minggu terakhir di seluruh wilayah di kabupaten bengkulu utara.
bupati bengkulu utara, arie septia adinata, se., m.ap., menghimbau kepada masyarakat agar waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem terutama hujan lebat yang berpotensi terus terjadi.
"saya mengimbau masyarakat bengkulu utara untuk waspada terhadap kemungkinan hujan lebat," ujar arie, dikutip dari akun instagram pribadinya, pada hari kamis, 13 maret 2025.
baca juga:wabup sumarno, terjun ke lokasi banjir di bengkulu utara 
baca juga:breaking news! desa rena jaya bengkulu utara kebanjiran, 11 rumah terendam, camat dan tripika masih standby
terperinci ia menuturkan bahwa, kepada para pengguna jalan juga diminta agar lebih berhati-hati saat berkendara terhadap jalan licin.
lebih luas, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi kapan saja.
"seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan lain sebagainya,..."ucapnya.
sebagai informasi, bencana banjir mulai terjadi cukup parah di kabupaten bengkulu utara pada tahun 2022 lalu.
baca juga:anggota dprd bu soroti akar masalah banjir, sebelum terlambat pemerintah harus peka, sigap dan tepat
baca juga:banjir sinyal alam kondisi hutan kian rusak?
penelusuran ru, pada tahun 2022 lalu, terdapat 10 kecamatan di kabupaten ini terdampak oleh bencana banjir tersebut. terparah terjadi di kecamatan air besi dan batiknau.
pada saat itu, di kecamatan air besi sebanyak enam desa terendam banjir. 
sedangkan untuk di kecamatan batiknau banjir hingga mengakibatkan jalan lintas barat sumatera menjadi putus total akibat genangan banjir.
kemudian pada tahun berikutnya, tahun 2023 lalu, bencana banjir juga kembali melanda beberapa wilayah di kabupaten bengkulu utara. 
baca juga:wabup sumarno, terjun ke lokasi banjir di bengkulu utara
baca juga:breaking news! desa rena jaya bengkulu utara kebanjiran, 11 rumah terendam, camat dan tripika masih standby
pada saat itu, sebanyak 287 rumah terendam banjir.
bencana banjir terjadi di tiga kecamatan, meliputi kecamatan air besi sebanyak 168 unit rumah terendam, kecamatan tanjung agung palik 95 unit rumah dan di kecamatan air napal sebanyak 24 unit rumah.
catatan ru sebelumnya, bahwa terjangan air bah di wilayah bengkulu yang merendam area pemukiman penduduk, lugas di tulis, harus tidak diyakini hanya sebatas banjir tahunan belaka.
tentunya harus lebih serius daripada itu, tanda amukan air bah itu adalah sinyal yang diberikan alam tentang kondisi hutan yang semakin gundul.
ya, tutupan hutan provinsi bengkulu pada tahun 2020 lalu, sudah menunjukan kondisi yang amat mengkhawatirkan. hanya tinggal 645.116 hektar atau 32 persen dari luas provinsi bengkulu.
baca juga:anggota dprd bu soroti akar masalah banjir, sebelum terlambat pemerintah harus peka, sigap dan tepat
baca juga:banjir sinyal alam kondisi hutan kian rusak?
miris kemudian, pada tahun 2022, warsi, organisasi aktif di sektor pelestarian hutan, mencatat bahwa hutan di provinsi bengkulu berkurang 8.306 hektar.
tak cukup itu, warsi juga mendeteksi adanya lahan terbuka di kawasan hutan di provinsi bengkulu seluas 142.466 hektar. terpantau pula, bahwa luasan lahan terbuka itu seluas 3.719 hektar di kawasan tambang, perusahaan kehutanan 4.053 hektar, dan perkebunan sawit seluas 12.719 hektar.
bukan hanya sekedar menjadi catatan, hanya menggaris bawahi bahwa salah satu dampak dari penggundulan hutan adalah bencana alam banjir dan longsor, yang sangat membahayakan masyarakat. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 14 MARET 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan