Tingkatkan Ketahanan Pangan 2024, Jokowi Siapkan Dana Rl 114,3 Triliun

Presiden Jokowi blusukan ke pasar--

RADAR UTARA - Melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan dana sebesar Rp 114,3 triliun untuk peningkatan ketahanan pangan.

Melalui anggaran yang sudah ditetapkan, pemerintah Indonesia pun telah menggagas sejumlah kebijakan strategis yang akan diterapkan pada 2024. Salah satunya adalah fokus pada peningkatan produksi domestik, hingga penguatan riset dan kapasitas petani serta nelayan.

Sementara untuk memperkuat kelembagaan petani, pemerintah melibatkan pembentukan korporasi petani. Hal ini bertujuan untuk memberikan daya tawar yang lebih baik kepada petani terkait akses pasar dan pembiayaan.

Dukungan finansial juga menjadi fokus, dengan pemberian subsidi dan bantuan langsung kepada petani untuk meningkatkan ketersediaan modal produksi. Perlindungan usaha tani melalui asuransi pertanian juga mendapat penekanan untuk mengurangi risiko finansial yang sering dihadapi petani.

Sementara itu, percepatan pembangunan dan infrastruktur pangan diwujudkan melalui pengembangan kawasan Food Estate, menjadi pusat produksi pangan berkelanjutan dengan infrastruktur terpadu.

Penguatan cadangan pangan nasional juga menjadi prioritas, dengan peningkatan kapasitas penyimpanan dan distribusi serta koordinasi yang lebih baik antara pemerintah dan sektor swasta.

Dengan demikian, kebijakan pembangunan bidang ketahanan pangan 2024 ini diharapkan dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan dan menyeluruh di Indonesia.

BACA JUGA:Stabilkan Harga, Pemkab Buka Gerakan Pangan Murah

Adapun targetnya adalah luas area padi sebesar 304.000 hektare, jagung seluas 90.000 hektare, dan kedelai seluas 184.650 hektare. Pengembangan 100 Desa Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pangan, kebijakan mencakup Pengembangan 100 Desa Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).

Pada sektor perikanan, upaya ramah lingkungan ditunjukkan melalui bantuan alat penangkap ikan sebanyak 17.000 unit dan penyediaan 300 unit chest freezer. Pelatihan diberikan kepada 29.173 orang dalam masyarakat kelautan dan perikanan. Dalam konteks pertanian tambak, rehabilitasi saluran tambak sebanyak 10 unit menjadi langkah penting.

Peningkatan infrastruktur irigasi didorong melalui pembangunan jaringan irigasi seluas 4.000 hektar melalui pusat dan 25.328 hektar melalui daerah, serta pembangunan 23 bendungan lanjutan dan 1 bendungan baru.

Rehabilitasi jaringan irigasi mencakup area seluas 38.000 hektare melalui pusat dan 96.779 hektare melalui daerah. Upaya ini diperkuat dengan pembangunan dan rehabilitasi sumber air sebanyak 3.573 unit, jalan pertanian sebanyak 3.624 unit, serta fasilitas olahan pakan ternak sebanyak 459 unit.

Seiring dengan itu, pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana dilakukan di 65 pelabuhan perikanan, 184 balai benih, dan dana ketahanan pangan dan pertanian dialokasikan untuk 1.350 kelompok masyarakat.

Dengan strategi dan langkah-langkah konkret ini, Pemerintah Indonesia berharap dapat mencapai tujuan ketahanan pangan yang lebih tangguh pada 2024. Semua lapisan masyarakat diharapkan turut mendukung implementasi kebijakan ini guna menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan menyeluruh di tanah air tercinta.

Untuk diketahui, ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan. 

Hal itu bisa tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. (red)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan