Generasi Produktif dan Perlindungan Anak: Membangun Indonesia di Era Bonus Demografi
Dibutuhkan pelaksanaan edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan masyarakat agar tidak menstigma anak yang telah menjalani pembinaan hukum. -ADOBE STOCK-
BACA JUGA:Perlindungan Anak & Perempuan, Tak Ada Ruang Restoratif Justice Untuk Pelaku
BACA JUGA:Miris! Ternyata, Ibu Kandung Korban Bapak Cabul Juga Anak Sambung Pelaku
Edukasi ini juga harus mencakup pemahaman bahwa anak-anak yang berkonflik dengan hukum tidak selalu "berbahaya", tetapi bisa jadi korban dari situasi yang lebih besar, seperti pola asuh yang salah atau kurangnya bimbingan.
Mengubah cara pandang masyarakat terhadap anak-anak ini merupakan langkah penting dalam membangun SDM yang berkualitas dan mendorong generasi muda untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Masa bonus demografi Indonesia adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan secara optimal. Namun, tanpa perhatian terhadap kualitas SDM dan perlindungan anak, peluang ini bisa saja terlewatkan.
Pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan harus diiringi dengan perlindungan hak-hak anak, penanganan kekerasan terhadap anak yang lebih cepat, serta edukasi tentang pengasuhan yang benar.
BACA JUGA:Dicekoki Pil KB, Bapak Bejat Ini Garap Anak Kandung Selama 2 Tahun
BACA JUGA:Sebagai Orang Tua ! Jangan Langsung Panik, Ketahui Demam Pada Anak Yang Harus Dibawa Ke IGD
Generasi muda Indonesia adalah kunci masa depan negara ini. Dengan mempersiapkan mereka melalui perlindungan yang baik, edukasi yang tepat, dan dukungan dari masyarakat, bonus demografi tidak hanya akan menjadi sekadar peluang, tetapi juga batu loncatan menuju Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing global. (**)
Sumber Indonesia.go.id