Ternyata Tidur adalah Salah Satu Kunci Kesehatan Emosional yang Sering Terabaikan

Reporter: Ependi |

Editor: Ependi |

Jumat , 27 Sep 2024 - 07:31

ILUSTRASI-shutterstock-

Mereka cenderung lebih mudah marah dan frustrasi, serta memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk berempati dan berinteraksi sosial dengan baik.

Dampak Kurang Tidur pada Kesehatan Emosional

1. Meningkatkan Risiko Depresi dan Kecemasan

Kurang tidur telah terbukti berhubungan erat dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan kecemasan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam per malam memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang tidur cukup.

2. Mengganggu Kognisi

Tidur yang tidak memadai dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, seperti konsentrasi, pengambilan keputusan, dan memori.

Ketidakmampuan untuk berpikir jernih dapat membuat seseorang merasa lebih frustrasi dan mudah tersinggung.

3. Mempengaruhi Hubungan Sosial

Emosi yang tidak stabil akibat kurang tidur dapat mempengaruhi interaksi sosial.

Seseorang yang merasa cemas atau depresi mungkin akan menarik diri dari lingkungan sosialnya, yang dapat memperburuk kondisi emosionalnya.

ternyata tidur adalah salah satu kunci kesehatan emosional yang sering terabaikan                            radarutara.bacakoran.co- tidur adalah salah satu aspek penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, tetapi sering kali diabaikan dalam kehidupan sehari-hari. 
di tengah kesibukan yang padat, banyak orang menganggap tidur sebagai aktivitas yang dapat dikorbankan. 
namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur memiliki peranan yang sangat penting dalam kesehatan emosional seseorang. 
mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai hubungan antara tidur dan kesehatan emosional, serta dampaknya bagi kehidupan sehari-hari.
apasi hubungan antara tidur dengan kesehatan emosional?
baca juga:kenapa pria setelah berhubungan cepat tidur, ini penjelasannya!
baca juga:ini penyebab serta cara mengatasi, mata ngantuk tapi tidak bisa tidur
tidur yang cukup dan berkualitas berpengaruh besar pada kondisi emosional seseorang. 
saat tidur, tubuh tidak hanya beristirahat, tetapi juga melakukan proses pemulihan yang penting bagi otak dan sistem saraf. 
penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu keseimbangan hormon, yang berpengaruh pada suasana hati dan emosi. 
hormon seperti serotonin dan kortisol berperan dalam mengatur mood, dan ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi, dan bahkan meningkatkan risiko gangguan mental.
dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal nature and science of sleep, para peneliti menemukan bahwa orang yang mengalami kurang tidur lebih rentan terhadap emosi negatif dan kesulitan dalam mengelola stres. 
baca juga:faktanya, floating 1 jam setara dengan tidur 4 jam
baca juga:anda sering mengalami susah tidur setiap malam ! jangan kawatir, ini 8 pengobatan alami yang dapat anda coba
mereka cenderung lebih mudah marah dan frustrasi, serta memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk berempati dan berinteraksi sosial dengan baik.
dampak kurang tidur pada kesehatan emosional
1. meningkatkan risiko depresi dan kecemasan
kurang tidur telah terbukti berhubungan erat dengan peningkatan risiko depresi dan gangguan kecemasan. 
sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam per malam memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami depresi dibandingkan dengan mereka yang tidur cukup.
baca juga:7 kebiasaan sebelum tidur ini, bisa bantu kamu mendapatkan tidur yang berkualitas
baca juga:bukan sekedar digunakan pada waktu formal saja ! ini manfaat tidur memakai kaos kaki bagi kesehatan
2. mengganggu kognisi
tidur yang tidak memadai dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, seperti konsentrasi, pengambilan keputusan, dan memori. 
ketidakmampuan untuk berpikir jernih dapat membuat seseorang merasa lebih frustrasi dan mudah tersinggung.
3. mempengaruhi hubungan sosial
emosi yang tidak stabil akibat kurang tidur dapat mempengaruhi interaksi sosial. 
seseorang yang merasa cemas atau depresi mungkin akan menarik diri dari lingkungan sosialnya, yang dapat memperburuk kondisi emosionalnya.
baca juga:sering mengalami sakit kepala pada saat bangun tidur ! ini cara untuk mengatasinya
baca juga:aplikasikan ! ini 10 kebiasaan sebelum tidur, yang dapat membuat kulit sehat dan awet muda
4. meningkatkan stres
tidur yang tidak cukup dapat meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh.
 ini menciptakan siklus negatif di mana stres menyebabkan sulit tidur, dan kurang tidur pada gilirannya meningkatkan tingkat stres.
tidur berkualitas tidak hanya mengacu pada durasi tidur, tetapi juga pada kedalaman dan pola tidur. 
tidur yang teratur dan cukup membantu tubuh melakukan proses pemulihan yang penting, termasuk regenerasi sel-sel otak yang terlibat dalam pengaturan emosi. 
tidur rem (rapid eye movement) adalah fase tidur yang paling penting bagi kesehatan emosional, karena di sinilah proses pengolahan emosi dan memori terjadi.
baca juga:kenapa pria setelah berhubungan cepat tidur, ini penjelasannya!
baca juga:ini penyebab serta cara mengatasi, mata ngantuk tapi tidak bisa tidur
tips untuk meningkatkan kualitas tidur
1. tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari membantu mengatur ritme sirkadian tubuh.
2. pastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan tenang. penggunaan bantal dan kasur yang nyaman juga penting untuk mendukung tidur yang berkualitas.
3. hindari penggunaan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur. 
cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur.
4. konsumsi kafein dan alkohol, terutama menjelang malam, dapat mengganggu siklus tidur dan mengurangi kualitas tidur.
5. teknik relaksasi seperti meditasi atau pernapasan dalam sebelum tidur dapat membantu menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.
baca juga:faktanya, floating 1 jam setara dengan tidur 4 jam
baca juga:hati-hati ! jangan dibiasakan, ini 11 dampak negatif tidur berlebihan bagi kesehatan tubuh
tidur memiliki peranan yang sangat penting dalam kesehatan emosional, dan kurang tidur dapat berdampak negatif pada mood, kognisi, dan hubungan sosial. 
dengan mengutamakan tidur yang cukup dan berkualitas, kita tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kesehatan mental dan emosional. 
memahami pentingnya tidur adalah langkah awal untuk menciptakan kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia. 
di tengah kesibukan sehari-hari, mari kita ingat untuk memberi diri kita waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri.
 dengan demikian, kita dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik dan lebih siap. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Utara, 27 SEPTEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan