Mukomuko Miliki Beras Cadangan Pangan Pemerintah 11,2 Ton
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko. Elxsandi Ultria Dharma-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko menyatakan. Jumlah beras cadangan pemerintah yang dimiliki daerah ini sebanyak 11,2 ton.
Namun jumlah beras cadangan tetap kurang. Sehingga di tahun ini ada penambahan sebanyak 7,5 ton.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Elxsandi Ultria Dharma, STP, MEc, DEv mengatakan.
Penambahan beras cadangan pangan pemerintah itu untuk memenuhi kuota beras cadangan pangan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu sebanyak 18,2 ton.
BACA JUGA:Pemerintah Segera Distribusikan Bantuan Beras Untuk Warga Miskin
BACA JUGA:Stok Banyak, Harga Beras Diyakini Stabil
"Kita baru memiliki beras cadangan itu sebanyak 11,2 ton. Untuk memenuhi kuota sesuai aturan sebanyak 18,2 ton, maka tahun ini akan kita tambah lagi sebanyak 7,5 ton," kata Elxsandi.
Ia juga menyatakan, stok beras cadangan pangan pemerintah sebanyak 11,2 ton yang sekarang dimiliki Pemerintah Kabupaten Mukomuko, hingga sekarang masih utuh dan belum dipakai sedikitpun.
Beras itu nanti akan digunakan, jika sewaktu-waktu daerah ini dilanda krisis pangan. Misalnya, terjadinya gagal panen padi atau jagung yang mengakibatkan wilayah ini dilanda krisis pangan.
Sedangkan pemakaian beras cadangan untuk membantu masyarakat korban bencana alam, seperti banjir, gempa, tanah longsor, dan lainnya, tidak boleh.
BACA JUGA:Mukomuko Tambah 7,5 Ton Beras Cadangan Pangan Pemerintah
BACA JUGA: Stabilitas Harga Beras, Pemkab dan Kodim Bakal Buka Pasar Murah
Larangan itu berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 03 tahun 2022 tentang perubahan atas peraturan Gubernur Nomor 28 tahun 2015 tentang penyediaan dan penyaluran cadangan pangan pokok di Provinsi Bengulu.
“Dalam Peraturan Gubernur itu, ada larangan pemakaian beras cadangan milik Pemkab Mukomuko untuk membantu warga yang terkena dampak bencana alam banjir atau tanah longsor. Untuk membantu korban bencana alam, bisa menggunakan beras lain. Beras cadangan itu hanya untuk masyarakat pada saat dilanda krisis pangan akibat gagal panen atau akibat lainnya,” jelasnya.