Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati

Ilustrasi-Radar Utara-

Ketika lelaki itu pingsan di Terminal 59, tak satu pun orang menolongnya. Memang selama pandemi tak ada aktivitas apapun di terminal. Hanya ada petugas dan itu pun yang ada jadwal piket saja.

Tetap saja mereka takut. Sebab mereka melihat di media-media, bagaimana korban Virus Corona yang tergeletak di jalan-jalan di Wuhan, Milan, dan kota-kota dunia lainnya. Dan kepala Terminal 59 kemudian menelpon rumah sakit setelah dikabari oleh seorang petugasnya. 

Beberapa jam kemudian lelaki itu siuman. Ia mendapatkan dirinya berada di ruang isolasi sebuah rumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah setempat sebagai rumah sakit rujukan Covid-19.

BACA JUGA:Menggores Aksara Di Pusara Rumah Ayah

BACA JUGA:Kotak Rahasia Jessy

Dalam keadaan yang masih terbaring dan mulut yang ditutup masker, lelaki itu berteriak histeris. Tiga petugas yang mengenakan baju hazmat datang tergopoh-gopoh. Lalu berusaha menenangkan lelaki itu.

Apa aku tertular virus setan itu, Dok? Tampak sekali kecemasannya ketika ia menyebut Virus Corona dengan sebutan vitus setan.

Tenang, tenanglah! Anda akan sembuh dari Covid-19, asal mengikuti anjuran kami, jawab salah seorang di antaranya. Tentu saja suaranya tidak terlalu keras meski masih cukup jelas karena masker khusus yang dipakainya. 

Lelaki itu mendesah. Dadanya sesak. Ia kemudian tinggal di ruang isolasi itu hingga waktu yang tak terbatas. Mungkin seminggu, sebulan, atau lebih dari itu. Ia harus melupakan dulu Terminal 59. 

***

BACA JUGA:PEREMPUAN YANG MENJUAL DIRINYA PADA JARAK

BACA JUGA:Anak Sekolah Dasar yang Mati Tak Berdasar

INI hari ketiga sejak lelaki itu dibawa ke ruang isolasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Demamnya bertambah buruk.

Tubuhnya yang ditutupi selimut terlihat terlonjak-lonjak.  Lelaki itu kian menyadari ternyata tubuh kebalnya dari senjata, tak kebal dari virus. Ia pun meraba sesuatu di pinggangnya, lalu melepas dan membuangnya ke luar jendela. Rupanya di situ terletak rahasia kebalnya. Terkuak sudah, lelaki itu memakai mestika. 

Sebelum lelaki itu terkapar di Terminal 59, ia memang tak mengindahkan bahaya Virus Corona. Menyepelekan cuci tangan, tak pakai masker, dan tak melakukan social distancing seperti yang digembar-gemborkan pemerintah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan