Potensi Mineral Indonesia, Kunci Sukses di Industri Kendaraan Listrik

Pekerja berjalan di dekat kontainer yang berisi kemasan sel baterai di pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat. Pabrik sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara itu di-ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A-

Seturut dengan penguatan ekosistem industri kendaraan ramah energi dan hilirasi pertambangan tersebut juga mendorong BUMN pertambangan batu bara, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding MIND ID, untuk menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dua entitas ini sudah menggarap pilot project konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai lithium-ion (li-ion). Konversi bat menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini merupakan yang pertama di dunia.

BACA JUGA:Surplus Neraca Dagang dan Ekspansi Industri Manufaktur, Optimisme Ekonomi Indonesia 2024

BACA JUGA:Bingung Nyari HP Dengan Rating Proteksi IP54? Berikut 5 HP Realme Termurah Dengan Rating Proteksi IP54

Artificial Graphite merupakan bahan utama untuk pembuatan anoda. Adapun Anode Sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), salah satu komponen penting untuk baterai Li-ion.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo menyampaikan pihaknya senantiasa berkomitmen dalam mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia, melalui mandat untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, melakukan hilirisasi, dan kepemimpinan pasar guna menjadi perusahaan kelas dunia.

Pilot project ini diharapkan dapat terus berlanjut hingga ke tahap komersial. Dia menekankan, keberlanjutan proyek ini sangat memerlukan dukungan dan kajian mendalam dari aspek keekonomiannya. Termasuk memperkuat rantai pasok baterai kendaraan listrik.

Dirut PTBA Arsal Ismail menambahkan, kebutuhan artificial graphite dan anode sheet akan semakin meningkat di masa mendatang, seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Tak hanya untuk industri kendaraan listrik, artificial graphite dan anode sheet juga dibutuhkan industri-industri lain seperti industri penyimpanan energi, elektronik hingga peralatan medis.

BACA JUGA:Benarkah Bila Terdapat Tanda-Tanda Ini Anda Perlu Mengganti Router? Simak Penjelasannya Demi Internet Stabil

BACA JUGA:Bukan Asal Colok ! Ternyata Ngecas HP Agar Cepat Penuh Itu Ada Caranya? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Hilirisasi tersebut sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, serta mendukung pencapaian target net zero emission (karbon netral) pada 2060 atau sebelumnya.

Seperti apa proses konversi batu bara menjadi artificial graphite dan anode sheet? Untuk itu dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu proses karbonisasi batu bara menjadi batu bara semikokas atau coalite.

Kemudian coalite dihaluskan menjadi serbuk, lalu melalui proses perendaman, pemanasan, pencucian, pengeringan dan penghalusan hingga menjadi artificial graphite yang merupakan bahan utama anode sheet.

Pembuatan anode sheet dimulai dari pencampuran artificial graphite dengan bahan-bahan lain.

BACA JUGA:Pengguna HP Android Wajib Waspada, Ternyata Ada Malware yang Bisa Curi Kode OTP, Simak Faktanya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan